Thursday, December 21, 2017

Manajemen Operasional Lanjutan - PROSES DAN ORGANISASI PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK



PROSES DAN ORGANISASI PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
                Proses perencanaan dan pengembangan produk dari produk yang berlainan akan cenderung berbeda sesuai dengan jenis dan tingkat kompleksitas produk. Tiap proses perencanaan dan perancangan diperlukan diperlukan sifat yang sistematis karena perencanaan proses yang sistematis menjadikan proses itu menjadi mudah diikuti dan dipantau. Untuk melaksanakan proses perencanaan dan pengembangan produk ini diperlukan pengorganisasian yang baik. Pengorganisasian perencanaan dan pengembangan produk menjadi sangat penting terutama jika kondisi sumber daya perusahaan terbatas dan waktu pengembangan yang singkat. Perencanaan dan pengembangan produk mempunyai sifat yang multidisipliner, waktu terbatas, dan multikompleks.
Proses Generik Pengembangan Produk
            Proses adalah urutan dari langkah-langkah transformasi sebuah input menjadi output. Proses pengembangan produk menjadi strategi bagi perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Proses pengembangan produk yang rasional harus memperhatikan hal-hal berikut ini :
1. Menetapkan sasaran dan rintangan perusahaan.
2. Mengenal pasar dan pelanggan yaitu mendefinisikan apa dan bagaimana membentuk “produk total”
3. Memperhatikan aspek mutu di dalam memperhatikan kepuasan pelanggan.
            Menurut Ulrich dan Eppinger, ada beberapa alasan perlunya proses pengembangan produk yang baik, antara lain :
1. Jaminan Kualitas
            Proses pengembangan produk menjelaskan tahapan yang akan dilalui dan melakukan check point selama periode pengembangan tersebut. Pengawasan yang dilakukan terhadap proses pengembangan produk diharapkan kualitas produk yang dihasilkan terjamin.


2. Koordinasi
            Proses pengembangan dapat berlaku sebagai masterplan yang menjelaskan apa, kapan, dan bagaimana tim kecil dapat memberi masukan terhadap usaha pengembangan ini.
3. Rencana
            Dalam proses pengembangan terdapat hubungan antar aktivitas selama proses pengembangan berlangsung, termasuk waktu yang diperlukan tiap aktivitas. Sehingga, dapat diketahui jadwal untuk semua kegiatan, kapan dimulai dan berakhirnya suatu kegiatan pengembangan produk.
4. Manajemen
            Proses pengembangan produk merupakan perbandingan keunggulan (benchmarking) terhadap produk sejenis dari perusahaan lain. Dengan melakukan perbandingan ini, pihak manajemen dapat mengetahui letak permasalahannya.
5. Improvisasi
            Sistem dokumentasi yang baik terhadap organisasi proses pengembangan produk akan membantu dalam mengetahui peluang pengembangan.
            Proses generik pengembangan sebuah produk adalah salah satu proses pengembangan produk yang menempatkan faktor pasar sebagai faktor pemicu dan penentu keberhasilan pengembangan produk. Pengembangan produk ditentukan dan dimulai dari keinginan pasar dan setelah itu ditentukan arah perencanaan dan pengembangan produk yang diputuskan oleh manajemen. Perubahan keinginan konsumen menyebabkan perusahaan harus selalu siap menanggapi keinginan itu secara kreatif dan terus menerus sehingga didapatkan integrasi antara pasar, rancangan dan manufaktur. Menurut Ulrich dan Eppinger terdapat 5 tahap penting pengembangan konsep, antara lain :
1. Pengembangan konsep
     Pada tahap ini kebutuhan pasar harus diketahui dan perlu membangun serta mengevaluasi alternatif konsep produk yang pada akhirnya terpilih satu konsep produk yang akan dikembangkan. Konsep ini meliputi bentuk, fungsi, dan fungsi tambahan produk ( features). Pada tahap ini juga dibentuk rangkaian tentang spesifikasi produk, analisis produk pesaing, dan analisis ekonomi.
2. Rancangan tingkatan sistem produk
     Tahapan ini meliputi pendefinisian arsitektur produk dan pembagian produk atas komponen-komponennya, dan pendefinisian skema perakitan terakhir untuk produk itu. outputnya adalah komponen dan penyusun produk, spesifikasi tiap komponen produk dan precedence diagram yang menggambarkan keterkaitan aktivitas pada lini perakitan.
3. Rancangan Detail
     Tahap ini meliputi spesifikasi lengkap tentang bentuk geometri produk dan komponennya, bahan yang digunakan, ukuran dan toleransi dari seluruh komponen dan produknya, serta standar ukuran komponen yang dibeli atau dipesan, termasuk proses pengerjaan dan peralatan maupun mesin yang digunakan, rencana proses produksi untuk lini produksi maupun perakitan.
4. Uji coba dan evaluasi
     Pembuatan prototype untuk dievaluasi sebelum dilakukan proses produksi,
5. Uji coba proses produksi
     Tahapan ini bertujuan melatih para pekerja untuk mengetahui permasalahan yang terjadi saat produk itu dicoba untuk dibuat.
Technology Push Products VS Generic Process
            Pada proses generik pengembangan produk semua proses sangat tergantung dari situasi dan kondisi pasar. Pengembangan produk dimulai setelah melihat peluang pasar lalu menggunakan teknologi yang tepat untuk memberi kepuasan pada pelanggan yang membutuhkan. Proses peluang pasar lebih diutamakan baru melihat pemanfaatan teknologi yang digunakan. Sedangkan technology push products lebih mengutamakan teknolgi sebagai dasar pengembanga produk baru lalu diciptakan pasar. Konsumen baru diciptakan setelah barang dihasilkan, yang umumnya produk yang dihasilkan adalah produk berbasis pengembangan teknologi seperti komputer. Cara kerja dari tim pada metode technology push products adalah tim membuat asumsi sederhana dari produk lalu dikembangkan lewat teknologi yang telah ada dengan konsep produk yang telah dipertimbangkan oleh tim itu sendiri. Kedua proses perancangan itu, jika berjalan bersama akan saling melengkapi dan menghasilkan hasil yang baik atau lebih kompetitif.
Pengembangan Konsep
Pengembangan konsep merupakan fase terpenting dalam pengembangan produk, sebab beberapa fungsi didefinisikan untuk menyatukan berbagai permasalahan seputar pengembangan produk yang merupakan proses terdepan dan terbelakang dari sebuah proses pengembangan produk. Pengembangan konsep terdiri dari :
ü Mengidentifikasi kebutuhan konsumen
            Tujuannya untuk mengerti kebutuhan konsumen dan mengkomunikasikan secara efektif kepada tim. Output dari identifikasi kebutuhan konsumen ini adalah merancang kebutuhan pernyataan-pernyataan kebutuhan konsumen untuk ditransformasikan dalam pembuatan produk. Pernyataan – pernyataan itu tersusun efektif dalam daftar yang hierarkis dengan pembobotan.
 ü Analisa kompetitif produk
            Kompetitif produk adalah usaha bagaimana produk baru dapat dibuat berdasar kekayaan ide dari tim dengan mempertimbangkan persaingan pasarsehingga akan dapat membetu di dalam pengembangan dan rancangan proses produksinya. Analisa ini disebut juga dengan competitif benchmarkingyaitu dengan mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan produk pesaing. Competitif benchmarking dibentuk dalam dukungan dari spesifikasi kegiatan seperti kegiatan pendukung dari pembangkitan konsep dan pemilihan konsep.
ü Menetukan spesifikasi target
            Spesifikasi adalah gambaran yang teliti dari apa yang suatu produk harus lakukan. Tujuannya untuk mentransformasikandari seluruh kebutuhan konsumen ke istilah teknis dengan memperhatikan persaingan pasar. Hasil dari tahap ini adalah daftar spesifikasi dan target yang harus dicapai.
ü Pembangkitan Konsep
            Tujuannya adalah menggali sepenuhnya ruang lingkup konsep produk yang diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pembangkitan konsep meliputi kreatifitas pemecahan masalah dalam tim, pencarian eksternal, dan pencarian sistematis dari berbagai solusi oleh tim pembangkit. Hasil tahap ini adalah 10-20 konsep berupa sketsa dan pernyataan singkat gambaran produk.
ü Pemilihan Konsep
            Menentukan konsep yang paling diminati dalam pengembangan produksetelah analisa dan urut-urutan penghilanagn kegiatan yang tidak penting untuk menentukan 1 konsep terpilih.
ü Perbaikan spesifikasi
            Berdasarkan nilai-niali khusus yang mencerminkan keterbatasan yang melekat pada konsep produk yang diidentifikasi lewat permodelan teknis dan trade off antara biaya dan performance.
ü Analisa Ekonomi
            Memberikan model ekonomi dari produk baru yang dipakai untuk menentukan kelanjutan dari program penyelesaian seluruh pengembangan produk baru dan untuk menyelesaikan trade off yang ada. Contoh : biaya pengembangan dan biaya manufaktur.
ü Perencanaan proyek
            Kegiatan akhir pengembangan konsep yaitu tim membuat jadwal pengembangan, mengatur strategi waktu pengembangan yang singkat dan identifikasi sumber daya- sumber daya yang dibutuhkan untuk melengkapi proyek.


 





Organisasi Pengembangan Produk
            Pengembangan produk membutuhkan sebuah keterkaitan dan saling kerjasama agar produk itu sukses di pasar. Bagian marketing, produksi dan perancangan akan menjadi bagian yang menentukan proses perancangan produk, ditambah didukung oleh bagian keuangan, bagian SDM, dll.  Membuat struktur tim dalam pengembangan produk baru harus penuh dengan manipulasi dan strategi dengan mengumpulkan sumber daya yang tepat :
1. Untuk melakukan pekerjaan yang paling bermutu
2. Dalam waktu sesingkat mungkin
3. Dengan anggaran yang wajar
            Terdapat beberapa faktor yang bisa diperhatikan untuk menentukan struktur yang mungkin dipergunakan dalam pengembangan produk, antara lain :
a. Tingkat pembagian tugas dalam proyek
b. Ukuran proyek
c. Seberapa inovatif proyek
d. Tersedianya staf yang cakap
e. Kerumitan teknik dan proyek
f. Kepribadian dan gaya pemimpin tim
g. Karakteristik anggota tim
Bentuk Struktur Organisasi
            Pendekatan pemakaian struktur organisasi sangat tergantung dari situasi dan kondisi yang ada pada perusahaan. Kebutuhan akan bentuk struktur organisasi adalah untuk antisipasi persaingan dan mengefisienkan tingkat kerja tim. Penggunaan bentuk struktur trpilih akan ditentukan oleh besar kecilnya proyek dan lamanya waktu pengerjaan. Berikut bentuk organisasinya :
1. Organisasi fungsional
Organisasi ini meletakkan pekerjaan tergantung dari fungsi dan tugas masing-masing. Tingkat pemgembang diletakkan di bawah departemen tertentu sehingga organisasi memiliki kelemahan antara lain : kurang terdapat penekanan kepentingan proyek, arus kerja horizontal akan sulit terlaksana, lambat menanggapi perubahan apalagi di luar perencanaan, tidak efektif untuk proyek komplek, tapi mungkin bisa dipakai untuk proyek kecil dan sederhana.
Seorang kordinator yang bertugas mengkoordinasikan proses perancangan yang berhubungan dengan dekomponenment lain dapat megatasi masalah dalam koordinasi horizontal, koordinator juga bertanggungjawab melaporkan semua proses yang dilakukan ke manajer dekomponenment fungsional. Model ini punya kelemahan yaitu koordinator masih belum punya cukup wewenang untuk mengambil keputusan.
Organization Chart
2. Organisasi Gugus Tugas
Organisasi ini memindahkan tenaga pelaksana/ahli sebagai prioritas untuk mengerjakan kegiatan dalam proyek perancangan produk yang dilaksanakan. Struktur organisasi ini sangat tepat untuk proyek yang sangat penting, seperti pengembangan produk yang besar bagi kelangsungan hidup perusahaan. Kelebihan dan kelemahan organisasi ini antara lain :
KELEBIHAN
KELEMAHAN
1. Sedikit memerlukan dukungan dari bidang fungsional lain
1. Kurang efisien dalam penggunaan sumber daya
2. Susunan komando tunggal dan komunikasi pendek sehingga cepat dalam merespons perubahan (efektif)
2. Penggunaannya terbatas

3. Berstatus ,mandiri, sehingga mengurangi fleksibilitas tenaga kerja

Organization Chart
c. Organisasi Matriks
Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi ideal untuk proyek karena menggabungkan semua keunggulan di struktur organisasi sebelumnya, khususnya untuk multiproyek. Kelebihan dan kelemahan dari struktur ini antara lain :
KELEBIHAN
KELEMAHAN
1. Penanggung jawab tunggal, maka kepentingan proyek dapat dijaga dan diperjuangkan.
1. Struktur sangat kompleks karena banyak organisasi yang terlibat.
2. Adanya sharing sumebr daya termasuk tenaga spesialis.
2. Mudah konfliks antara organisasi dan antar individukarena adanya 2 jalur pelaporan dan mungkin juga sering disalahgunakan.
3. Mampu merespons perubahan dengan cepat
3. Tanggungjawab pencapaian sasaran proyek da pada pimpinan proyek dan tim inti, tapi pelaksanaan pekerjaan oleh organisasi bukan di bawah komandonya.
4. Profesi spesialis terjaga karena tetap terikat dengan induk organisasi masing-masing.

5. Petugas proyek punya tempat bernaung, bila proyek tak memerlukan lagi.


Beberapa unsur yang harus dipenuhi dalam menjalankan organisasi matrik :
1. Manajemen proyek dan tim inti
     Memiliki arus kegiatan 3 arah :
G Ke atas  (pimpinan perusahaan atau koordinator proyek) melapor kemajuan dan situasi umum pelaksanaan proyek
A Mendatar (kepada bidang fungsional) untuk masalah integrasi dan koordinasi bagian proyek yang menjadi tanggung jawabnya.
B Ke bawah, manajer proyek membagi dan memimpin kegiatan kepada tim inti.
2. Dekomponenemen fungsional
Contohnya dekomponenemen engineering, konstruksi dan logistik pemasaran.
  • Mengerjakan paket pekerjaan, menyediakan tenaga spesialis dan keahlian, petunjuk prosedur dan peraturan yang berlaku, sumber referensi data dan info
3. Koordinator proyek-proyek
     * Menggariskan pokok kebijakan pelaksanaan proyek
     * mengevakuasi secara umum laporan kemajuan proyek dan memberi keputusan pada masalah kritis seperti perubahan jadwal dan biaya yang substansial.
     * Mengkoordinasikan dan mengalokasikan penggunaan sumber daya diantara berbagai proyek






Identifikasi Keinginan Konsumen
            Konsumen adalah target dan sumber inspirasi pengembangan produk karena konsumen tidak saja memanfaatkan dan menggunakan produk akan tetapi sekaligus mereka akan menentukan apakah produk tersebut baik atau buruk dari kacamata industri. Dari sudut pandang tersebut, menentukan pemahaman akan keinginan konsumen menjadi sangat menentukan kesuksesan dari setiap produk di pasar. Dalam teori pemasaran kemudian dikenal dengan segmentasi pasar. Pemahaman calon konsumen ini akan menentukan siapa yang akan menjadi target survey yang dilakukan untuk mengidentifikasi “keinginan konsumen”.
Produk tidak hanya dituntut untuk memiliki kriteria mutu yang baik, cepat pemenuhannya dan servis (pelayanan) yang memuaskan, tetapi juga dituntut untuk bersifat customized., dengan kondisi ini maka penentuan segmentasi pasar akan cenderung untuk lebih kecil (sampai relung atau niche). Akibatnya, identifikasi keinginan konsumen menjadi lebih rumit dan produk yang dihasilkan harus lebih bervariasi.
Contoh nyata yang terjadi adalah kisah dari kesuksesan A-mild yang mengakomodasi keinginan perokok yang sadar kesehatan. Keputusan Sampoerna untuk mengembangkan rokok rendah tar dan nikotin ini pada tahun 1992/1993 merupakan keputusan yang sangat tepat yang hingga saat ini A-mild masih menguasai pangsa pasar produk ini.

Klasifikasi Keinginan Konsumen
            Salah atu strategi ketika mengidentifikasi keinginan konsumen agar dapat diimplementasikan didalam pengembangan produk baru adalah “model kano”. Pertama kali dikembangkan oleh Noriaki Kano, merupakan model yang bertujuan untuk mengkategorikan atribut-atribut dari produk ataupun jasa berdasarkan seberapa baik produk/jasa tersebut mampu memuaskan kebutuhan pelanggan (Kano, dkk., 1984). Dalam model kano ini kategori suatu atribut dapat dibedakan menjadi:
-          Basic Needs. Merupakan keinginan konsumen yang diasumsikan pasti ada dalam suatu produk. Kehadiran sebuah atribut didalam produk tersebut tidak menambah kepuasan kepada konsumen dan jika atribut tersebut dihilangkan maka akan mengecewakan konsumen. Basic needs merupakan keinginan yang tidak terucapkan dari konsumen tentang suatu produk yang diinginkan.
-          Performance Needs. Pada kategori ini tingkat kepuasan konsumen berhubungan dengan kerja atribut yang tinggi yang berakibat pada kepuasan konsumen yang semakin tinggi pula. Performance needs merupakan keinginan yang terucapkan dari konsumen dimana jika suatu atribut tidak ada di dalam sebuah produk akan mengecewakan dan jika ada akan menambah kepuasan. Kategori ini merupakan tempat layak produk dikembangkan secara baik.
kano model.jpg
Kano Model
-          Excitement Needs. Pada kategori ini, konsumen tidak menyadari adanya atribut (suatu atribut tambahan) yang ditawarkan oleh produk, sehingga tingkat kepuasan pelanggan terhadap keberadaan atribut tersebut akan mencapai tingkat tertinggi dan sebaliknya jika atribut tersebut tidak ada maka tidak mengurangi kepuasan konsumen atas produk tersebut. Excitement needs merupakan salah satu keinginan yang tidak terucapkan dari konsumen tentang suatu produk
Kategori konsumen tersebut tidak akan statis sepanjang masa tetapi bersifat dinamis. Bisa saja sekarang sebuah produk dikatakan berada dalam level Excitement needs, namun di kemudian hari akan berubah menjadi Performance needs atau Basic needs.
            Dengan memperhatikan model kano maka dapat ditemukan beberapa cara mendapatkan ide dalam pengembangan produk yang didasarkan pada keinginan konsumen (customer driven):
1.      Perhatikan konsumen untuk mendapatkan peluang. Salah satu cara untuk mendapatkan ide pengembangan produk adalah dengen cara melihat (non verbal) bagaimana konsumen berinteraksi dengan lingkungan lainnya. Kesulitan dan ketidaknyamanan konsumen dalam menggunakan produk menjadi feedback dalam perbaikan rancangan.
2.      Perningkatan dramatik performance need/quality.  Dalam hal ini peluang pengembangan produk dapat dilakukan dengan menanyakan keinginan konsumen. Keinginan konsumen tersebut kemudian direalisasikan dengan memperhatikan posisi pesaing, sehingga loncatan yang besar dalam perbaikan produk sering harus dilakukan untuk mengejar ketinggalan dari pesaing.
3.      Menghilangkan trade off pada kunci produk. Trade off  dari dua atau beberapa atribut produk akan membatasi pengembangan dari atribut-atribut tersebut karena mereka saling bertolak belakang atau menghambat. Dalam beberapa kasus trade off terjadi karena keterbatasan kemampuan teknologi, sehingga suatu pengembangan baru (breakthrough) merupakan hal yang sering dilakukan dalam menghilangkan trade off tersebut.
4.      Meningkatkan kualifikasi produk dimana pesaing lemah. Kelemahan pesaing dalam suatu atribut tertentu adalah merupakan peluang untuk berkompetisi dengan pesaing tersebut. Dengan keunggulan yang signifikan terhadap pesaing di titik kelemahan pesaing akan menjadikan produk yang dirancang memiliki nilai (value) khusus dimata konsumen.
5.      Melihat keunggulan saingan. Pesaing adalah teman yang baik, karena pesaing dapat menunjukkan kelemahan perusahaan. Hal ini yang menjadi filosofi peluang. Memperhatikan keunggulan pesaing akan membuat tim pengembang produk mendapat peluang inovasi atas produknya.

Langkah-langkah Pemenuhan Kebutuhan Konsumen
Komunikasi antara konsumen dan orang-orang yang terlibat didalam pengembangan produk baru sangat penting.terkadang kegagalan komunikasi menghambat kinerja didalam pengembangan produk. Beberapa langkah efektif dalam menjalin komunikasi antara lain:
1.       mendefinisikan misi usaha pengembangan terdiri dari :
a.       Gambaranb singkat produk: meliputi keuntungan utama yang akan didapat oleh konsumen apabila mengkonsumsi produk tersebut dan menghindari penunjukkan suatu konsep produk tertentu.
b.      Tujuan: meliputi waktu produk akan diperkenalkan, “market share” yang diinginkan, dan performance keuangan yang diharapkan.
c.       Pasar yang ditargetkan.
d.      Asumsi-asumsi yang menghambat usaha pengembangan.
e.       Stakeholders: semua orang berpengaruh didalam usaha mendukung pengembangan produk. Sebab tanggung jawab sukses atau tidaknya pengembangan produk bukan hanya tergantung pada tim pengembang tetapi semua lini perusahaan.
Sebelum mempertimbangkan Voice of Customers untuk matrik perencanaan produk, terlebih dahulu diidentifikasi siapa yang merupakan pengguna produk tersebut. Andrew Tiede dalam sebuah Workshop yang berjudul “Can QFD SMEs Devise Winning Strategies?, menjelaskan ada delapan pertanyaan yang dapat membantu menjawab pertanyaan mengenai “Siapa Konsumen Produk Anda?”:
o   Yang akan menggunakan produk?
o   Siapa yang dapat mempengaruhi pembelian produk?
o   Dimana produk dapat digunakan atau dijual?
o   Kapan produk akan digunakan?
o   Siapa yang dipengaruhi langsung oleh produk?
o   Adakah batasan strategi pemasaran?
o   Konsumen yang mana, yang paling penting?
o   Adakah pengelompokkan konsumen dalam group-group?
Ada berbagai metode dalam menentukan prioritas konsumen yang dipilih ataupun kebutuhan  konsumen. Salah satunya adalah metode Brainstorming. Adapun langkah-langkah metode ini adalah sebagai berikut:
1.      Brainstorming: bertujuan untuk membangkitkan sebanyak mungkin ide yang berasal dari anggota tim pengembang produk baru dan tidak ada diskusi, analisis dan kritik didalam melakukan brainstorming. Jika digunakan untuk menentukan prioritas konsumen maka ide tersebut adalah siapa konsumen yang diharapkan.
2.      Afinity diagram: mengelompokkan ide-ide yang didapat pada brainstorming dan memberi label pada tiap-tiap group.
3.      Perbandingan paired comparison analisis: dengan memberikan skor untuk setiap konsumen yang didasarkan pada penilaian dari tiap anggota tim.
4.      Diagram pareto: dapat dilakukan dengan membuat gambar urut-urutan nilai/skor dari setiap konsumen dalam histogram, kemudian mengurutkan dari yang tertinggi sampai yang terendah, lalu memilih konsumen terpenting (biasanya diambil ± 20% konsumen yang tinggi skornya).

2.      Mengumpulkan data mentah
Survey ini harus dapat menjaring responden yang representatif terhadap target konsumen yang diharapkan. Penentuan metode sampling seperti simple random sampling, statified random sampling, cluster atau gabungan dari konsep-konsep tersebut perlu untuk dilakukan dengan memperhatikan keunggulan dan kelemahan setiap metode sampling tersebut terhadap produk yang dikembangkan.
Aturan dasar untuk memilih tipe konsumen untuk dimasukkan ke dalam group survey, antara lain:
-          Untuk sebuah produk baru atau versi terkini dari sebuah produk yang kelihatan, maka yang dilihat keberadaan produk pada konsumen yang ada dari sebuah produk.
-          Jika ekspansi pasar maka perhatikan konsumen potensial dari produk.
-          Masukkan konsumen pesaing untuk melihat perbedaan ekspektasi antara konsumen pesaing dan konsumen perusahaan.
-          Contoh harus memperlihatkan sebuah cross-section demografi yang baik dari harapan konsumen. Seperti umur, pendapatan, status  perkawinan, perbedaan tempat atas penggunaan produk, dan lain-lain.
-          Lokasi geografis mungkin berpengaruh terhadap konsumen atas sebuah produk (tropis, bergunung, padang pasir, atau pesisir).
Adapun pemilihan metode pengambilan data juga harus disesuaikan dengan kondisi konsumen dan peusahaan. Secara umum ada 5 (lima) metode pengambilan data:
a.       Interview: seorang atau lebih anggota tim akan mencari konsumen satu per satu untuk ditanyakan tentang seputar karakteristik produk yang diinginkan oleh konsumen
b.      Focus Group: seorang moderator memandu diskusi yang diikuti oleh antara 8 sampai 12 orang konsumen, sedangkan anggota tim mengamati diskusi tersebut.
c.       Observasi: konsumen diamati dalam menggunakan produk yang telah ada selama ini. Observasi yang dilakukan oelh tim bisa dilakukan di sejumlah tempat tergantung dari situasi dan kondisi konsumen. Observasi yang dilakukan oleh tim pengembang produk setidaknya melibatkan banyak elemen seperti marketing, psikolog, dan ahli desain pengembangan produk.
d.      Produk Clinics: perusahaan mengundang sehumlah konsumen untuk menggunakan sebuah produk dan kemudian mencatat pendapat-pendapat mereka dengan kuisioner yang telah tersedia.
e.       Kuisioner: merupakan daftar pertanyaan tertulis mengenai sebuah produk. Pada kuisioner seorang konsumen daoat mengisi sesuai dengan pendapatnya tentang sebuah produk yang berkaitan dengan permintaan isi kuisioner.

3.      Interpretasi data mentah
Dari hasil pengumpulan data maka dilanjutkan dengan penerjemahan dan meringkas data yang didapat dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a.       Ekspresikan kebutuhan dengan apa produk harus dapat lakukan bukan bagaimana produk mungkin melakukannya. Contoh:
Responden: “seharusnya kompor minyak menggunakan kapasitas minyak yang sedikit”
Menjadi: kompor hemat bahan bakar
b.      Ekspresikan kebutuhan sedetail data mentahnya
c.       Gunakan kelompok kata (frasa) positif. Contoh:
Responden: “saya tidak ingin memasak memerlukan waktu yang lama”
Menjadi: “kompor berapi biru”
d.      Tidak memiliki banyak arti. Contoh:
Responden: “kompor minyak seharusnya kuat dan tahan lama”
Interpretasi: “kompor minyak yang kokoh”
e.       Ekpresikan kebutuhan dalam sebagai atribut dari produk.
Dari hasil interpretasi tersebut kemudian data dikelompokkan dengan langkah sebagai berikut:
a.       Organisasikan kebutuhan konsumen dalam suatu hierarki, yang memuat dari kebutuhan yang termudah dipenuhi sampai yang tersulit dipenuhi.
b.      Daftarkan keinginan/kebutuhan yang terdiri dari keinginan/kebutuhan utama, dimana masing-masing kebutuhan diterangkan dengan kebutuhan tingkat kedua. Jika produk cukup rumit/kompleks, mungkin dibutuhkan daftar kebutuhan/keinginan tingkat ketiga. Prosedur nya adalah sebagai berikut:
i.                    Tulis setiap keinginan dalam kartu yang terpisah. Buang statement yang berulang.
ii.                  Kelompokkan kartu-kartu berdasarkan kesamaan/kemiripan dari tema keinginan-keinginan yang ada.
iii.                Beri label untuk setiap group. Label dapat berupa generalisasi dari keinginan-keinginan dalam kelompok tersebut.
iv.                Buat kelompok super yang terdiri dari 2-5 kelompok. jika jumlah kelompok < 20 orang, hirarki dan tingkat dapat di-gunakan, jika jumlah kelompok > 20 orang perlu dipertimbangkan pembentukan kelompok super, dan pembentukan dilakukan dengan mengelompokkan yang memiliki kemiripan super kuat.
v.                  Perbaikan dan editing.

4.      Menentukan tingkat relatif kepentingan. Hasil dari langkah ini adalah pembobotan untuk setiap sub set dari keinginan. Ada dua cara dalam menentukan pembobotan:
-          Konsensus anggota tim yang didasarkan oleh pengalaman mereka selama berhubungan dengan konsumen.
-          Survey konsumen melalui analisa pasar, wawancara dan kuisioner.
Trade off yang ada untuk keduanya yaitu biaya dan ketelitian. Jika pembobotan dengan survey dapat dilakukan dengan menanyakan ke responden untuk menilai featur-featur tersebut dapat dilakukan dengan pembobotan, misal:
1.      “featur tidak diingini saya tidak mempertimbangkan deatur tersebut dalam produk”.
3.      “featur tidak penting, tetapi saya tidak keberatan mempunyai featur dalam produk tersebut”.
5.      “featur akan menambah/menjadikan produk lebih menarik, tetapi tidak harus ada”.
7.      “featur sangat diinginkan, tetapi saya akan memperhitungkan produk tanpanya”.
9.      “featur sangat kritis, saya tidak akan mempertimbangkan”.

Peluang Pengembangan Produk
Tidaklah cukup bagi perusahaan untuk memuaskan planggan hanya dengan memenuhi kebutuhan basic needs dan performance needs. Salah satualasan utama mengapa hal ini terjadi adalah pada saat ini banyak beredar produk sejenis yang dapat dipilih oleh konsumen, sehingga hanya produk inovatif saja yang dapat menarik perhatian konsumen (Pawitra, 2001).
Perusahaan harus memahami bagaimana strategi merancang produk yang dapat melampaui keinginan pelanggan, hal ini dapat dilakukan jika perusahaan dapat melakukan pengembangan produk baru berdasarkan excitement needs, yaitu suatu kebutuhan yang tidak terucapkan oleh konsumen dimana jika tidak ada tidak akan mengecewakan, dan jika ada akan menimbulkan kepuasan tersendiri bagi pihak konsumen.
Seiring dengan perubahan waktu produk-produk yang dianggap berada pada klasifikasi excitement needs dapat berubah menjadi basic needs  atau performance needs. Dengan kata lain, produk inovatif sekarang tidak akan menjadi produk inovatif lagi dimasa mendatang, sehingga perusahaan tidak akan bisa memuaskan konsumennya lagi. Diharapkan dengan menggunakan kano model, terbuka lebar usaha-usaha pengembangan produk inovatif sehingga produk dapat membantu perusahaan bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.

1 comment:

  1. ASSALAMUALAIKUM SAYA INGIN BERBAGI CARA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH saya atas nama bambang asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah pengurusan ijazah saya yang kemarin hilang mulai dari ijazah SD sampai SMA, tapi alhamdulillah untung saja ada salah satu keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0823-5240-6469, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya, alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp 0823-5240-6469, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsung selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, dan ternyata juga beliau bisa bantu dengan menu di bawah ini wassalam.....

    1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
    – Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
    – Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
    – Drop out takut dimarahin ortu
    – IPK jelek, ingin dibagusin
    – Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
    – Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
    – Dll.
    2. PRODUK KAMI
    Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
    SARJANA (S1, S2)..
    Hampir semua perguruan tinggi kami punya
    data basenya.
    UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
    UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
    UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
    UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
    UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
    UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
    UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
    AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
    UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
    INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
    STIE SUKABUMI YAI
    ISTN STIE PERBANAS
    LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
    STIMIK UKRIDA
    UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
    UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
    UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
    UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
    UNIVERSITAS SAHID DLL

    3. DATA YANG DI BUTUHKAN
    Persyaratan untuk ijazah :
    1. Nama
    2. Tempat & tgl lahir
    3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke alamat email bpk sutantokemendikbud@gmail.com
    4. IPK yang di inginkan
    5. universitas yang di inginkan
    6. Jurusan yang di inginkan
    7. Tahun kelulusan yang di inginkan
    8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
    9. Di kirim ke alamat email: sutantokemendikbud@gmail.com berkas akan di tindak lanjuti akan setelah pembayaran 50% masuk
    10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
    11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
    4. Biaya – Biaya
    • SD = Rp. 1.500.000
    • SMP = Rp. 2.000.000
    • SMA = Rp. 3.000.000
    • D3 = 6.000.000
    • S1 = 7.500.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
    • S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
    • S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
    (kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
    • D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
    (minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
    • Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000

    ReplyDelete