Mengembangkan Strategi dan Program
Harga
Harga
adalah salah satu bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan. Unsur-unsur
lainnya menghasilkan biaya. Sepanjang sejarah, pada umumnya harga ditetapkan
melalui negosiasi antara pembeli dan penjual. “Tawar-menawar” masih merupakan
permainan di beberapa wilayah.
Secara
tradisional, harga telah diperlakukan sebagai penentu utama pilihan pembeli.
Hal itu masih berlaku di negara-negra yang lebih miskin, diantara
kelompok-kelompok yang lebih miskin, dan untuk produk jenis komoditas. Walaupun
faktor-faktor non-harga telah makin berperan penting selama beberapa dasawarsa
belakangan ini, harga masih tetap merupakan salah satu unsur terpenting dalam
menentukan pangsa pasar dan profitabilitas.
Banyak
perusahaan tidak menangani penetapan harga dengan baik. Perusahaan tersebut
melakukan kesalahan-kesalahan ini : penetapan harga terlalu berorientasi biaya,
harga tidak sering direvisi untuk memanfaatkan perubahan pasar; harga
ditetapkan tanpa mempertimbangkan seluruh unsur bauran pemasaran lainnya dan
bukan sebagai unsur yang melekat dalam strategi pemosisian pasar; dan harga
kurang cukup bervariasi untuk jenis produk, segmen pasar, saluran distribusi,
dan saat pembelian yang berbeda.
Perusahaan-perusahaan
menetapkan harganya dengan berbagai cara. Di perusahaan-perusahaan kecil, harga sering ditetapkan pimpinan
tertinggi. Di perusahaan-perusahaan
besar, penetapan harga ditangani manajer divisi dan lini produk. Bahkan
disini, manajemen puncak menetapkan tujuan dan kebijakan umum penetapan harga
serta sering memberikan persetujuan atas harga yang diusulkan lapis manajemen
yang lebih rendah.
A.
Menetapkan
Harga
Suatu
perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kalinya ketika mengembangkan
produk baru, ketika memperkenalkan produk regulernya ke saluran distribusi atau
daerah geografis yang baru, dan ketikan mengikuti lelang untuk kerja kontrak
yang baru. Perusahaan tersebut harus memutuskan dimana memposisikan produknya
dari segi mutu dan harga. Contohnya, perusahaan Marriot Hotel mahir dalam
mengembangkan merek-merek yang berbeda untuk titik harga yang berbeda. Marriot
Vacation Club-Vacation Villas (harga tertinggi), Marriot Marquis (harag
tinggi), Marriot (harga tinggi-sedang), Reanissance (harga sedang-tinggi),
Countyard ( harga sedang), Towne Palce Suits ( harga sedang-rendah), dan
Fairfield Inn ( harga rendah).
Di
dalam suatu industri tidak jarang perusahaan dihadapkan oleh persaingan antara
berbagai segmen mutu harga. Tabel 1 menggambarkan sembilan startegi Harga-Mutu.
|
Harga
|
|||
Mutu
Produk
|
|
Tinggi
|
Sedang
|
Rendah
|
Tinggi
|
1.
Strategi hargaa tinggi
|
2.
Strategi nilai tinggi
|
3.
Strategi nilai super
|
|
Sedang
|
4.
Strategi harga terlalu tinggi
|
5.
Strategi nilai sedang
|
6.
Strategi niali baik
|
|
Rendah
|
7.
Startegi Meram-pas
|
8.
Strategi hemat keliru
|
9.
Startegi hemat
|
Tabel 1. Sembilan Startegi
Harga-Mutu
Strategi
diagonal 1, 5, dan 9 semuanya dapat hidup berdampingan di pasar yang sama.
Maksudnya, satu perusahaan menawarkan produk bermutu tinggi dengan harga
tinggi. Perusahaan lain yang mempunyai produk bermutu rata-rata menjual dengan
harga rata-rata, dan perusahaan berproduk rendah dengan harga rendah. Ketiga pesaing
tersebut dapat hidup berdampingan sejauh pasar tersebut terdiri atas tiga
kelompok pembeli : pembeli yang menuntut mutu, pembeli yang menuntut harga, dan
pembeli yang menyeimbangkan keduanya.
Strategi
2, 3, dan 6 adalah cara untuk menyerang posisi-posisi diagonal. Startegi 2 mengatakan, “ produk kami memiliki mutu yang sama
tingginya dengan produk 1 tetapi kami mengenakan harga yang lebih rendah,”
Strategi 3 mengatakan hal yang sama, bahkan menawarkan penghematan yang lebih besar.
Jika pelanggan yang peka terhadap mutu mempercayai pesaing-pesaing ini, mereka
jelas akan membeli dari mereka dan menghemat uangnya (kecuali jika produk perusahaan
1 telah memiliki daya tarik yang luar biasa)
Startegi
pemosisian 4, 7, dan 8 berarti menetapkan harga yang terlalu tinggi untuk
produk tersebut dibanding dengan mutunya. Pelanggan akan merasa “dirugikan dan
barangkali akan mengeluh atau menyebarkan hal-hal yang buruk tentang perusahaan
tersebut.
Perusahaan
tersebut harus menetapkan harganya sesuai dengan nilai yang diberikan dan
dipaami pelanggan. Jika harganya ternyata lebih tinggi daripada nilai yang
diterima, perusahaan tersebut akan kehilangan kemungkinan untuk memetik laba
jika haragnya ternyata terlalu rendah daripada nilai yang diterima, perusahaan
tersebut tidak akan berhasil menuai kemungkian memperoleh laba.
Perusahaan
harus mempertimbangkan bayak faktor dalam menentukan kebijakan penetapan
harganya. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menetapkan harga,
diantaranya :
1. Memilih
tujuan penetapan harga
Pertama-tama
perusahaan tersebut memutuskan di mana ingin memposisikan pasarnya. Makin jelas
tujuan suatu perusahaan, makin mudah menetapkan harga. Perusahaan dapat
mengharapkan salah satu dari lima tujuan utama melalui penetapan harga :
kelangsungan hidup, laba maksimum sekarang, pangsa pasar maksimum, menguasai
pasar secara maksimum, atau kepemimpianan mutu produk.
Perusahaan
dapat mengharapkan kelangsungan hidup sebagai tujuan utamanya jika terjadi
kelebihan kapasitas, pesaing yang sengit atau keinginan konsumen yang
berubah-ubah. Kelangsungan hidup adalah tujuan jangka pendek, dalam jangka
panjang, perusahaan tersebut harus belajar bagaimana menambah nilai atau kalau
tidak demikian akan berhadapan dengan kepunahan.
Banyak
perusahaan mencoba menetapkan harga yang akan memaksimalakan laba sekarang.
Perusahaan tersebut memperkirakan permintaan dan biaya yang terkait dengan
harga alternatif dan memilih harga yang menghasilkan laba sekarang, arus kas,
atau tingkat pengembalian investasi yang maksimum.
Beberapa
perusahaan ingin memaksimalkan pangsa pasarnya. Perusahaan tersebut menetapakan
harga yang paling rendah, dengan berasumsi bahwa pasar peka terhadap harga.
Texas Instruments mempraktikkan penetapan harga penetrasi pasar ini. TI
bermaksud membangun suatu pabrik besar, menetapkan harganya serendah mungkin,
merebut pangsa pasar yang besar, mengalami penurunan biaya, dan menurunkan
harganya lebih rendah seiring dengan turunnya biaya.
Perusahaan-perusahaan
yang memperkenalkan teknologi baru lebih menyukai penetapan harga yang tinggi
untuk “menguasai” pasar. Sony sering mempraktikan penetapan harga untuk
menguasai pasar (market-skimming pricing). Penguasaan pasar masuk akal dalam
kondisi berikut : (1) sejumlah pembeli yang memadai memiliki permintaan yang
tinggi; (2) biaya per unit untuk memproduksi volume yang kecil tidak terlalu
tinggi sehingga dapat menunda keuntungan dengan mengenakan harga yang dapat
diserap pasar; (3) harga awal yang tinggi tersebut tidak emnarik lebih banyak
pesaing ke pasar; (4) harga yang tinggi tersebut mengkomunikasikan citra suatu
produk yang unggul.
Suatu
perusahaan mungkin bermaksud menjadi pemimpin mutu produk di pasar. Contohnya
adalah perusahaan Maytag. Perusahaan ini sudah lama membuat mesin cuci bermutu
tinggi dan menetapkan harganya lebih tinggi dari produk pesaingnya. Sekarang,
dalam perubahan strategi, Maytag mengandalakn kekuatan mereknya yang sangat
mahal tersebut dengan ciri-ciri produk dan manfaat yang inovatif. Tujuannya
adalah agar konsumen membeli peralatan rumah tangga Maytag yang memiliki ciri
yang menarik dengan harga yang tinggi, walaupun mesin lama mereka masih dapat
digunakan.
Organisasi-organisasi
nirlaba dan pemerintah mungkin menggunakan tujuan penetapan harga lainnya.
Universitas berupaya untuk mendapatkan pengembalian sebagian biaya, karena tahu
bahwa organisasi tersebut harus mengandalkan sumbangan swasta dan dana bantuan
pemerintah untuk menutup biaya selebihnya.
Apa
pun tujuan khusus tersebut, bisnis yang menggunakan harga sebagai alat
strategis akan memperoleh laba yang lebih tinggi daripada bisnis yang hanya
membiarkan biaya atau pasar menetapkan harganya.
2. Menentukan
Permintaan
Setiap
harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu
mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan pemasaran suatu perusahaan.
Dalam kasus biasa permintaan dan harga berbanding terbalik; makin tinggi
harganya, makin rendah permintaannya. Dalam kasus barang mewah, kurva
permintaan tersebut kadang melandai ke atas. Perusahaan parfum menaikkan
harganya dan malah akan menjual makin banyak parfumnya.
a. Kepekaan
harga
Langkah
pertama dalam memperkirakan permintaan adalah memahami apa saja yang
mempengaruhi kepekaan harga. Umumnya, pelanggan paling peka terhadap harga
untuk produk yang berharga tinggi atau sering dibeli. Tentu saja,
perusahaan-perusahaan lebih suka bekerja sama dengan pelanggan yang kurang peka
terhadap harga. Tom Nagle menawarkan daftar faktor yang terkait dengan kepekaan
harga yang lebih rendah :
-
Produk tersebut lebih unik
-
Pembeli kurang sadar dengan produk
pengganti
-
Pembeli tidak dapat dengan mudah
membandingkan mutu barang pengganti
-
Pengeluaran tersebut hanyalah sebagian
kecil dari pendapatan total pembeli
-
Pengeluaran tersebut masih dianggap
kecil dibandingkan dengan biaya total produksi akhirnya
-
Sebagai biaya tersebut ditanggung pihak
lain
-
Produk tersebut digunakan bersama aset
yang telah dibeli sebelumnya
-
Produk tersebut dianggap memiliki mutu,
gengsi, atau eksklusivitas yang lebih tinggi
-
Pembeli tidak dapat menyimpan produk
tersebut
Di
pihak lain, dampak internet adalah meningkatkan kepekaan harga pelanggan.
b. Memperkirakan
Kurva Permintaan
Sebagian
besar perusahaan mencoba mengukur kurva permintaannya. Perusahaan tersebut
menggunakan metode yang berbeda. Yang pertama ialah menganalisis harga masa
lalu, jumlah yang terjual , dan faktor lain secara statistik untuk
memperkirakan hubungan- hubungannya. Data tersebut berkesinambungan atau lintas
bagian. Menciptakan model yang tepat dan menyesuaikan data tersebut dengan
teknik-teknik statistika yang tepat memerlukn keahlian yang sangat banyak.
Pendekatan
kedua adalah melakukan eksperimen harga. Pendekatan alternatifya adalah
mengenakan berbagai harga yang berbeda di wilayah yang serupa untuk melihat
bagaimana pengaruhnya terhadap penjualan. Pendekatan lainnya lagi ialah
menggunakan internet.
Pendekatan
ketiga adalah meminta pembeli menyebutkan berapa unit yang akan mereka mereka
beli dengan berbagai harga berbeda-beda yang diusulkan, tetapi pembeli mungkin
tidak akan menyatakan minat mereka apabila harganya ternyata lebih tinggi untuk
mencegah perusahaan tersebut mengenaklan harga yang lebih tinggi.
c. Elastisitas
Harga Permintaan
Pemasar
perlu mengetahui seberapa tanggap atau elastis permintaan terhadap perubahan
harga. Perhatikan kedua kurva permintaaan pada gambar. Dengan kurva permintaan
(a) , kenaikan harga dari $10 menajdi $15 mengakibatkan penurunan permintaan
yang relatif kecil dari 150 menadi 133. Dengan kurva permintaan (b) , kenaikan
harga yang sama mengakibatkan penurunan permintaan yang lumayan besar dari 150
menjadi 50. Apabila permintaan hampir tidak berubah dengan perubahan kecil pada
harga, kita menyebut permintaan tersebut inelastis. Apabila permintaan berubah
lumayan besar, permintaan bersifat elastis. Makin besar elastisitasnya, makin
besar volume pertumbuhan dengan penurunan harga 1 persen.
Elastisitas
harga bergantung pada besarnya dan arah perubahan harga yang dicangkan
tersebut.
Akhirnya,
elastisitas harga jangka panjang mungkin berbeda dari elastisitas jangka
pendek. Pembeli mungkin akan tetap membeli dari pemasok sekarang setelah harga
naik., tetapi akhirnya mungkin mereka akan beralih juga. Di sini, permintaan
tampak lebih elastis dalam jangka panjang daripada jangka pendek, atau keduanya
dapat terjadi.
3. Memperkirakan
Biaya
Permintaan
menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan untuk
produknya. Biaya menentukan batas terendahnya. Perusahaan tersebut ingin menetapkan
harga yang menutupi biaya produksi, distribusi, dan penjualan produk, termasuk
laba yang lumayan untuk upaya dan resikonya.
a. Jenis
Biaya
Biaya-biaya
perusahaan mempunyai dua bentuk, yaitu tetap dan variabel. Biaya tetap adaah
biaya-biaya yang tidak akan berbeda karena pengaruh produksi atau penjualan.
Perusahaan harus membayar tagihan setiap bulan untuk sewa, listrik, bunga
pinjaman, gaji, dan lain-lain.
Biaya
variabel langsung adalah biaya-biaya yang jumlah totalnya berubah-ubah sesuai
dengan jumlah unit yang diproduksi. Contoh, masing-masing kalkulator saku yang
diproduksi Texas Instrument melibatkan biaya plastik, chip mikroprosesor,
pengemasan, dan sejenisnya. Biaya-biaya tersebut konstan per unit yang
diproduksi. Biaya itulah yang disebut dengan biaya variabel.
Biaya
total terdiri atas jumalh biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap tingkat
produksi tertentu. Biaya rata-rata adalah biaya per unit pada tingkat produksi
tersebut, biaya ini sama dengan biaya total dibagi produksi.
b. Produksi
Yang Terakumulasi
Andaikan
TI menjalankan pabrik yang memproduksi 3.000 kalkulator saku per hari. Ketika
TI berpengalaman dalam memproduksi kalkulator saku, metodenya akan membaik.
Hasilnya, biaya rata-rata turun dengan pengalaman produksi yang terakumulasi.
Misalnya biaya rata-rata untuk memproduksi 100.000 kalkulator saku pertama
adalah $10 per kalkulator. Apabila perusahaan tersebut telah memproduksi
200.000 kalkulator pertama, biaya rata-ratanya telah turun menjadi $9. Setelah
akumulasi pengalaman produksinya naik lagi menjadi 400.000, biaya rata-ratanya
menjadi $8. Penurunan biaya karena terakumulasinya pengalaman produksi ini
disebut kurva pengalaman (experience curve) atau kurva belajar (learning
curve).
c.
Tawaran Pemasaran yang
Terdiferensiasi
Dewasa ini, perusahaan-perusahaan mencoba untuk menyesuaikan
tawaran dan persyaratannya dengan berbagai pembeli yang berbeda. dengan
demikian, produsen akan mengasosiasikan berbagai persyaratan dengan
jaringan-jaringan eceran yang berbeda. pengecer yang satu mungkin menginginkan
pengiriman harian (untuk menjaga persediaan tetap rendah) sementara pengecer
lain mungkin menerima pengiriman dua kali seminggu untuk menjaga harga tetap
lebih murah. Biaya-biaya produsen tersebut akan berbeda-beda untuk
masing-masing jaringan, dan labanya juga akan berbeda. Untuk memperkirakan
profitabilitas sesungguhnya dalam bertransaksi dengan berbagai pengecer yang
berbeda, produsen tersebut perlu menggunakan akuntansi biaya berbasis kegiatan
(activity-based cost (ABC) costing).
d.
Penetapan Biaya Sasaran
Orang-orang jepang menggunakan suatu metode yang disebut
penetapan biaya sasaran (target costing). Mereka menggunakan riset pasar untuk
membentuk fungsi-fungsi yang diinginkan produk baru. Mereka kemudian menentukan
harga untuk produk yang akan dijual tersebut, sesuai dengan daya tariknya dan
harga pesaing. Mereka mengurangi marjin laba yang diinginkan dari harga itu,
dan hal ini menghasilkan biaya sasaran yang harus mereka capai. Mereka kemudian
mempelajari masing-masing unsur biaya –perancangan, rekayasa, produksi,
penjualan. Mereka memikirkan cara-cara untuk merekayasa ulang berbagai
komponen, menghilangkan beberapa fungsi, dan menurunkan biaya pemasok.
Tujuannya adalah mengusahakan supaya proyeksi biaya akhir sesuai dengan kisaran
biaya sasaran tersebut. Kalau mereka tidak berhasil, mereka mungkin akan
memutuskan untuk tidak mengembangkan produk tersebut karena tidak akan dapat
dijual dengan harga sasaran tadi dan menghasilkan laba sasaran.
4.
Menganalisa Biaya,
Harga, dan Tawaran Pesaing
Perusahaan harus memperhitungkan biaya, harga dan kemungkinan
reaksi harga pesaing. Perusahaan seharusnya pertama-tama mempertimbangkan harga
pesaing terdekat, sehingga perusahaan dapat memutuskan apakah dapat mengenakan
harga yang kebih tinggi, sama, atau lebih murah daripada pesaing. Namun,
perusahaan tersebut harus menyadari bahwa para pesaing dapat mengubah harganya
sebagai reaksi terhadap harga yang ditetapkan perusahaan itu.
5.
Memilih Metode
Penetapan Harga
Dengan adanya ketiga C- jadwal permintaan pelanggan
(customer’s demand schedule), fungsi biaya (cost function), dan harga pesaing
(competitor’s prices), perusahaan tersebut kini siap memilih harga.
Perusahaan-perusahaan memilih metode penetapan harga yang menyertakan satu atau
lebih di antara ketiga pertimbangan ini. Kita akan membahas tujuh metode
penetapan harga, yang antara lain:
a.
Penetapan Harga Markup
Metode penetapan harga yang paling
sederhana adalah menambahkan markup standar pada biaya produk tersebut.
Perusahaan-perusahaan konstruksi menyerahkan tender pekerjaan dengan
memperkirakan biaya total proyek tersebut dan menambahkan markup standar untuk
laba. Andaikan produsen alat panggang roti memiliki biaya dan perkiraan
penjualan berikut :
Biaya Variabel per unit $ 10
Biaya tetap $ 300.000
Penjualan unit yang diharapkan $ 50.000
Biaya unit produsen tersebut dinyatakan oleh :
Biaya unit = biaya variabel + biaya tetap / penjualan unit =
$ 10 + $ 300.000/50.000 = $16
Sekarang, andaikan produsen tersebut ingin memperoleh 20
persen markup dari penjualan. Harga markup produsen tersebut dinyatakan oleh :
Harga markup = biaya
unit / (1 – laba yang diinginkan atas penjualan)
= $ 16 / (1-0,2)
=
$ 20
Jadi, produsen akan mengenakan harga kepada penyalur $20
untuk setiap panggangan roti dan memperoleh laba $ 4 per unit.
b.
Penetapan Harga Sasaran
- Pengembalian
Dalam penetapan harga
pengembalian-sasaran (target-return pricing), perusahaan tersebut menentukan
harga yang akan menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi (ROI-return on
investment) yang dibidiknya. Andaikan produsen panggangan roti diatas telah
menginvestasikan $ 1 juta dalam bisnis tersebut dan ingin mnetapkan suatu harga
untuk menghasilkan 20 persen ROI, tepatnya $200.000. Harga pengembalian
sasarannya dinyatakan oleh rumus berikut :
Harga pengembalian sasaran =
biaya unit +
=
$ 16 +
=
$ 20
Produsen tersebut akan
memperoleh ROI sebesar 20 persen ini asalkan penjuakannya ternyata tepat,
tetapi bagaiman jika penjualan tidak mencapai 50.000 unit? Produsen tersebut
dapat membuat bagan titik impas untuk mempelajari apa yang terjadi pada tingkat
penjualan lainnya. Biaya tetapnya adalah $300.000.
Volume titik impas =
=
= 30.000
c. Penetapan
Harga Persepsi Nilai
Perusahaan menggunakan unsur-unsur bauran pemasaran,
seperti iklan dan tenaga penjualan, untuk mengkomunikasikan dan meningkatkan
nilai yang dipersepsikan dalam benak pembeli. Persepsi nilai terdiri atas
beberapa unsure, seperti gambaran pembeli tentang kinerja produk tersebut,
kelancaran saluran, mutu jaminan, dukungan pelanggan, dan cirri-ciri yang lebih
lunak seperti reputasi pemasok, keterpercayaan, dan harga diri.
Masing-masing calon
pelanggan memberikan bobot yang berbeda pada unsure-unsur tersebut, dengan
akibat bahwa sebagian akan menjadi pembeli harga (price buyers), sebagian
lainnya akan menjadi pembeli nilai (value buyers), dan sebagian lainnya lagi
akan menjadi pembeli yang setia (loyal buyers). Perusahaan-perusahaan
membutuhkan strategi yang berbeda untuk kelompok ini. untuk pembeli harga,
perusahaan perlu menawarkan produk yang sudah dipreteli dan layanan yang telah
dikurangi. Untuk pembeli nilai, perusahaan harus terus melakukan inovasi nilai
baru dan secara agresif menegaskan nilainya. Untuk pembeli setia, perusahaan
harus melakukan investasi dalam pembinaan hubungan dan keintiman pelanggan.
d. Penetapan
harga nilai
Penetapan harga dimana perusahaan tersebut memikat hati
pelanggan yang loyal dengan menetapkan harga yang lumayan rendah untuk tawaran
yang bermutu tinggi. Di antara pelaku terbaik penetapan harga nilai terdapat
Wal-Mart, IKEA, dan Southwest Airlines. Salah satu penetapan harga nilai yang
penting adalah penetapan harga murah setiap hari (EDLP –everyday low pricing),
yang terjadi di tingkat eceran.
e. Penetapan
Harga Umum
Dalam penetapan harga umum ( going-rate pricing),
perusahaan tersebut mendasarkan harganya terutama pada harga pesaing.
Perusahaan tersebut mungkin akan mengenakan harga yang sama, lebih tinggi, atau
lebih rendah daripada pesaing utamanya.
f. Penetapan
Harga Lelang
Salah satu manfaat utama lelang adalah untuk membuang
persediaan yang berlebihan atau barang bekas. Tiga jenis utama lelang dan
prosedur penetapan harganya yang berbeda-beda:
-
Lelang Inggris (tawaran meningkat)
Satu
penjual dan banyak pembeli. Penjual memperlihatkan suatu barang dan para
penawar menaikkan harga tawaran hingga tercapai harga tertinggi. lelang Inggris
digunakan untuk menjual barang-barang antic, hewan, real estat, dan peralatan
dan kendaraan bekas.
-
Lelang Belanda (tawaran menurun)
Satu
penjual dan banyak pembeli, atau satu pembeli dan banyak penjual. Dalam jenis
pertama, pelelang mengumumkan harga yang tinggi untuk suatu produk dan kemudian
perlahan-lahan menurunkan harga tersebut sampai seorang penawar menyetujui
harga tersebut. Dalam jenis kedua, pembeli mengumumkan sesuatu yang ingin
dibelinya, kemudian calon-calon penjual bersaing untuk melakukan penjualan
dengan menawarkan harga yang terendah.
-
Lelang tawaran tertutup
Calon-calon
pemasok hanya dapat mengajukan satu tawaran dan tidak mengetahui
tawaran-tawaran lainnya. Pemasok tidak akan menawar di baeah biayanya tetapi
juga tidak dapat menawar terlalu tinggi karena takut kehilangan pekerjaannya.
contoh
:
Tawaran
Perusahaan
|
Laba
Perusahaan
|
(Asumsi)
Profitabilitas menang dengan tawaran ini
|
Laba
yang diharapkan
|
$
9.500
|
$
100
|
0,81
|
$
81
|
10.000
|
600
|
0,36
|
216
|
10.500
|
1.100
|
0,09
|
99
|
11.000
|
1.600
|
0,01
|
16
|
g. Penetapan
Harga Kelompok
Internet memudahkan metode yang dapat digunakan konsumen
dan pembeli bisnis untuk berpatungan membeli dengan harga yang lebih rendah.
Konsumen dapat mengunjungi Volumebuy.com untuk membeli barang elektronik,
computer, langganan, dan barang-barang lain. Apabila konsumen menemukan barang
yang diinginkan, dia akan melihat harga kelompok saat ini, yang merupakan hasil
dari sejumlah pesanan yang diterima sejauh ini.
6. Memilih
Harga Akhir
Dalam memilih harga akhir ini perusahaan harus
mempertimbangkan factor- factor tambahan, seperti :
-
Penetapan harga psikologis
-
Penetapan harga berbagi laba dan resiko
-
Pengaruh unsure bauran pemasaran lain
terhadap harga
-
Kebijakan penetapan harga perusahaan
-
Dampak harga terhadap pihak lain
a. Penetapan
Harga Psikologis
Banyak
konsumen menggunakan harga sebagai indicator mutu. Penetapan harga citra (
image pricing ) sangat efektif diterapkan untuk produk – produk yang peka
terhadap ego, seperti parfum, motor, mobil, dll.
Ketika
mengamati produk tertentu, pembeli memiliki harga referensi dalam
benaknya yang terbentuk dengan memperhatikan harga sekrang, harga masa lalu,
atau konteks pembelinya.
Akhiran
angka ganjil menyampaikan kesan diskon atau harga murah pada suatu harga
seperti $299 alih-alih $300.
b. Penetapan
Harga Berbagai Laba Dan Resiko
Pembeli
mungkin tidak mau menerima usulan penjual karena persepsi tingkat risiko yang
tinggi. Penjual tersebut memiliki tawaran untuk menanggung sebagian atau semua
risiko tersebut apabila ia tidak memberikan nilai yang dijanjikan sepenuhnya.
c. Pengaruh
Unsur Bauran Pemasaran Lain
Harga
akhir harus mempertimbangkan mutu merek dan iklannya dalam kaitannya dengan
pesaing.
Farris
dan Reibstein meneliti hubungan antara harga relative, mutu relative, dan iklan
relative untuk 227 bisnis konsumen, dan menemukan yang berikut :
-
Merek yang mempunyai mutu relative
rata-rata tetapi dengan anggaran iklan relative yang tinggi dapat mengenakan
harga yang sangat mahal.
-
Merek yang mempunyai mutu relative yang
tinggi dan iklan relative yang tinggi memperoleh harga yang paling tinggi.
-
Hubungan positif antara harga yang
tinggi dan iklan yang tinggi berlangsung paling kuat dalam tahap-tahap akhir
siklus hidup bagi pemimpin pasar.
d. Kebijakan
Penetapan Harga Perusahaan
Harga
harus selaras dengan kebijakan-kebijakn penetapan harga perusahaan (Company
pricing policies). Banyak perusahaan membentuk departemen penetapan harga untuk
mengembangkan kebijakan dan merumuskan atau menyetujui keputusan. Tujuannya
adalah untuk memastikan agar wira niaga menyebutkan harga yang masuk akal bagi
pelanggan dan menguntungkan bagi perusahaan tersebut.
Perusahaan
“ Dell “ menggunakan system perkiraan biaya berteknologi tinggi yang
memungkinkan perusahaan tersebut memperhitungkan harga jualnya berdasarkan
permintaan konsumen dan biaya perusahaan itu sendiri. Perusahaan tersebut
menciptakan model penetapan harga fleksibel ini pada tahun 2001 untuk
memaksimalkan marginnya selama kemrosotan perekonomian.
e. Dampak
Terhadap Pihak Lain
Manajemen
juga harus mempertimbangkan reaksi pihak-pihak lain terhadap harga yang
direncanakan.
Peraturan
perundang-undangan AS menyebutkan bahwa penjual harus menetapkan harga tanpa
bicara dengan pesaing, penentuan harga bersama adalah melanggar undang-undang.
B.
Menyesuaikan
Harga
Perusahaan
biasanya tidak menetapkan satu harga, melainkan struktur penetapan harga yang
mencerminkan perbedaan dalam permintaan dan biaya geografis, tuntutan segmen
pasar, waktu pembelian, tingkat pemesanan, frekuensi pengiriman, jaminan,
kontrak perbaikan, dan faktor lainnya.
Beberapa
strategi penyesuain harga :
-
Penetapan harga geografis
-
Diskon dan potongan harga
-
Penetapan harga promosi
-
Penetapan harga diskriminatif
-
Penetapan harga bauran produk
a. Penetapan
Harga Geografis
Penetapan
harga geografis melibatkan perusahaan tersebut memutuskan bagaimana cara
menetapkan harga produknya untuk pelanggan yang berbeda di lokasi dan Negara
yang berbeda.
Imbal
dagang berarti pembeli ingin menawarkan barang lain sebagai pembayaran. Bentuk
dari imbal dagang, yaitu :
-
Barter
:
pertukaran barang secara langsung tanpa uang dan tanpa keterlibatan pihak
ketiga.
-
Kesepakatan
kompensasi : penjual menerima sekian persen
pembayaran dalam bentuk tunai dan sisanya dalam bentuk produk.
-
Persetujuan
beli kembali : penjual menjual pabrik, peralatan
kepada Negara dan setuju menerima produk yang dihasilkan dengan peralatan yang
dipasok tersebut sebagai pembayaran.
-
Imbal
beli : penjual menerima pembayaran penuh dalam bentuk
tunai tetapi setuju menggunakan sebagian besar uang tersebut di Negara dalam
kurun waktu yang ditetapkan.
b. Diskon
Dan Potongan Harga
Kebanyakan
perusahaan akan menyesuaikan daftar harganya dan memberikan diskon dan potongan
harga untuk pembayaran yang lebih cepat, pembelian dalam jumlah yang besar, dan
pembelian di luar musim.
Macam-macam
diskon :
-
Diskon tunai : penurunan harga kepada
pembeli yang segera membayar tagihan.
-
Diskon kuantitas : penurunan harga
kepada orang yang membeli dalam jumlah yang besar.
-
Diskon fungsional : produsen harus
menawarkan diskon fungsional yang sama dalam masing-masing saluran.
-
Potongan harga : pembayaran ekstra yang
dirancang untuk memperoleh partisipasi penjual ulang dalam program khusus.
Pada
saat yang sama, diskon dapat menjadi alat yang bermanfaat jika sperusahaan tersebut
dapat memperoleh suatu konsesi sebagai imbalannya :
-
Pelanggan setuju menandatangani kontrak
3 tahun
-
Pelanggan bersedia memesan secara
elektronik, sehingga ,menghemat uang perusahaan.
-
Pelanggan sepakta membeli dalam jumlah
yang besar.
c. Penetapan
Harga Promosi
Perusahaan-perusahaan
dapat menggunakan beberapa teknik penetapan harga untuk merangsang pembelian
awal :
-
Penetapan harga pemimpin rugi
-
Penetapan harga peristiwa khusus
-
Rabat tunai
-
Pembiayaan bunga rendah
-
Masa pembayaran yang lebih lama
-
Garansi dan kontrak perbaikan
-
Diskon psikologis
d. Penetapan
Harga Diskriminatif
Diskriminatif
harga terjadi apabila suatu perusahaan menjual produk dan jasa dengan dua harga
atau lebih yang tidak mencerminkan perbedaan biaya secara proporsional.
Pengenaan
harga bebrbeda kepada kelompok pembeli :
-
Penetapan harga segmen pelanggan
-
Penetapan harga bentuk produk
-
Penetapan harga citra
-
Penetapan harga saluran
-
Penetapan harga lokasi
-
Penetapan harga waktu
e. Penetapan
Harga Bauran Produk
Kita
dapat membedakan 6 keadaan yang meliubatkan penetapan harga bauran produk,
yaitu :
-
Penetapan harga lini produk
-
Penetapan harga ciri pilihan
-
Penetapan harga produk pelengkap
-
Penetapan harga produk sampingan
-
Penetapan harga penggabungan produk
Penetapan
Harga Ciri Pilihan
Dalam
hal ini perusahaan melakukan suatu metode untuk menentukan harga suatu produk
barang dari sekian jenis produk barang yang ditawarkan . biasanya produk ini
diminati pelanggan selain dari produk utamanya tersebut. Penetapan harga ini
menjadi masalah sulit karena perusahaan harus memutuskan barang mana saja yang
disertakan dalam harga standar dan mana yang ditawarkan sebagai pilihan.
Contoh
:
Penjualan
Laptop biasanya promosi harga kisaran Rp 3.000.000,00 tanpa peralatan tambahan
khusus laptop seperti cool fan,mouse,tas laptop,pembersih layar laptop dan
keyboard protect , namun ketika pelanggan ingin membeli maka pelanggan akan
pulang dengan membawa laptop beserta fitur produk pilihan tersebut dengan harga
Rp 3.300.000,00
Penetapan
Harga Produk Pelengkap
Perusahaan
biasanya membuat beberapa produk yang memiliki ketergantungan dengan produk
lainnya.produk tambahan ini biasanya disebut produk pelengkap (captive
product). Metode ini sering berjalan efektif dalam hal mendapatkan laba namun
saat ini sudah maraknya pembajakan produk pelengkap yg membuat produk pelengkap
yang asli kehilangan daya jualnya.
Contoh
:
Pembajakan
suku cadang sepeda motor suatu merek saat ini sudah menjamur di beberapa negara
termasuk Indonesia salah satunya merek motor Honda yang saat ini suku cadangnya
sudah banyak dibajak atau ditiru oleh oknum tertentu , biasanya oleh saingan
dari China yg tentunya menjual dengan harga di bawah pasar.
Penetapan
Harga Dua Bagian
Perusahaan
ini biasa bergerak di bidang jasa yang melakukan metode ini , dalam hal ini
perusahaan menggunakan metode two-part
pricing yang terdiri atas tarif tetap dan biaya pemakaian tidak tetap.laba
biasa diperoleh dari pemakaian tidak tetap karena tarif tetap berguna untuk
menarik minat konsumen.
Contoh
:
Paket
tur wisata biasanya memberikan opsi paket murah ketika dalam proses
perjalanannya, namun begitu sampai ke tempat wisatanya terdapat risiko biaya
pemakaian tak terduga yang ternyata tidak disertakan dalam paket tur tersebut .
hal ini membuat panitia tur wisata memperoleh laba dari paket tambahan yg
disediakan disana untuk para pelanggan karena faktor kebutuhan hanya ketika
berada di tempat wisata tersebut.
Penetapan
Harga Produk Sampingan
Beberapa
produk biasanya menghasilkan produk sampingan yang memiliki nilai bagi kelompok
pelanggan sehingga harusnya produk sampingan tersebut dikenakan harganya sesuai
nilainya.jika terjadi persaingan maka perusahaan dapat mengkalkulasi setiap
pendapatan dari produk sampingan tersebut dengan menurunkan harga dari produk
utamanya.
Contoh
:
Penyiraman
suatu tanaman dengan menggunakan sistem hidroponik yang ditaruh di atas kolam
ikan lele , jadi air yang telah disiram dialirkan ke kolam ikan serta aliran
udara antara oksigen dan karbondioksida yang berkesinambungan untuk ikan dan
tanaman.produk sampingan disini produk dari ikan tersebut karena produk
utamanya adalah berasal dari media tanaman hidroponik tadi.
Penetapan
Harga Penggabungan Produk
Perusahaan
tertentu menggabungkan produk dan ciri khas barang . Penggabungan murni terjadi
apabila perusahaan hanya menawarkan produk-produknya sebagai satu
gabungan.Dalam penggabungan campuran , perusahaan biasanya menawarkan barang
satuan maupun gabungan ,pada saat menawarkan gabungan campuran , biasanya
perusahan mengenakan harga yang lebih rendah ketimbang barang tadi dibeli
secara terpisah.
Contoh
:
Pembelian
paket jasa bimbel biasanya meliputi tur wisata ke suatu tempat sebagai
pemantapan materi dari bimbel . disini paket disediakan murah tetapi pihak
produsen jasa menawarkan paket lain yg terpisah dan tentunya paket tersebut
lebih mahal dari paket sebelumnya karena paket sebelumnya merupakan permintaan
pelanggan tertinggi berdasarkan hasil survei pihak perusahaan jasa.
C. Memulai dan menanggapi perubahan
harga
Perusahaan-perusahaan
sering menghadapi situasi yang mungkin mengharuskan mereka perlu menurunkan
atau menaikkan harga.
Memulai
penurunan harga
Faktor
keadaan , yaitu :
1. Kapasitas
pabrik yang berlebihan
memerlukan
bisnis tambahan tetapi tidak dapat menghasilkannya melalui peningkatan upaya
penjualan,perbaikan produk, atau tindakan lainnya.mengandalkan penetapan harga
agresif,tetapi dengan memulai penurunan harga yang dapat memicu perang harga.
2. Penurunan
pangsa pasar
pesaing
suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang berbeda negara dapat disebut
juga mewakili negara masing” tersebut sehingga memicu penurunan harga produk
sekian persen di beberapa tempat tertentu.
3. Mendominasi
pasar
perusahaan
memulai dengan biaya yang lebih rendah dari pesaingnya dengan tujuan merebut
pangsa pasar dan biaya yang lebih rendah.
4. Masa
resesi ekonomi global
selama
masa-masa ini pelanggan mengurangi pengeluaran mereka yang berimbas penurunan
harga produk yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Memulai kenaikan harga
Faktor keadaan yaitu :
1. Inflasi
biaya
Kenaikan
biaya yang tidak diimbangi kenaikan produktivitas akan menekan marjin laba dan
mengakibatkan perusahaan menaikkan harga berkali-kali.
2. Permintaan
yang berlebihan
Apabila
perusahaan tidak dapat memasok seluruh pelanggannya,perusahaan tersebut dapat
menaikkan harganya,menjatah pasokan kepada pelanggan, atau keduanya.
3.
Menghindari citra pengeksploitasi harga
Perusahaan
seharusnya menaikkan harga sedikit demi sedikit beberapa kali ketimbang
kenaikan harga yang tajam yang tentunya membuat para pelanggan berpaling dan
tidak puas.
Perusahaan-perusahaan
dapat juga menanggapi biaya yang lebih tinggi atau permintaan yang berlebihan tanpa menaikkan
harga.kemungkinan-kemungkinannya meliputi, yaitu :
1. Mengurangi
jumlah produk alih-alih menaikkan harga
2. Mengganti
dengan bahan atau unsur yang lebih murah
3. Mengurangi
atau menghilangkan fitur (ciri) produk
4. Mengurangi
atau menghilangkan layanan produk,seperti pemasangan dan penggratis
5. Menggunakan
bahan kemasan yang lebih murah atau ukuran kemasan yang lebih
6. Mengurangi
jumlah ukuran dan model yang ditawarkan
7. Menciptakan
merek hemat yang baru
Reaksi terhadap perubahan harga
a. Reaksi
Pelanggan
Pelanggan
sering mempertanyakan motivasi di balik perubahan harga.kenaikan harga , yang
biasanya menghambat penjualan,mungkin memberikan beberapa arti positif bagi
pelanggan : barang tersebut “laris” dan melambangkan kesan yang sangat baik.
b. Reaksi
Pesaing
pesaing
kemungkinan besar akan bereaksi jika jumlah perusahaan hanya sedikit,produknya
homogen, dan pembeli memiliki pengetahuan yang sangat lengkap.
Cara untuk
mengantisipasi reaksi dari para pesaing yaitu salah satunya menganggap para
pesaing tersebut menerima masing-masing perubahan harga sebagai tantangan baru
dan bereaksi sesuai dengan kepentingannya sendiri pada saat itu.
Jika pesaing
menaikkan harganya dalam pasar produk yang homogen, perusahaan-perusahaan lain
mungkin tidak akan mengikutinya,kecuali kalau kenaikan tersebut menguntungkan
industri itu secara keseluruhan.
Pemimpin-pemimpin
pasar sering menghadapi penurunan harga yang agresif oleh perusahaan-perusahaan
kecil yang mencoba membangun pangsa pasar. Pemimpin-pemimpin merek juga
menghadapi merek-merek toko pribadi yang lebih murah. Pemimpin merek tersebut
dapat menanggapinya dengan beberapa cara :
1. Mempertahankan
harga - mempertahankan harga dan marjin labanya.
2. Mempertahankan
harga dan menambah nilai - peningkatan produk,layanan dan komunikasinya.
3. Menurunkan
harga - menurunkan harga untuk mengimbangi harga pesaing.
4. Menaikkan
harga dan meningkatkan mutu - menaikkan
harga dan memperkenalkan merek-merek baru untuk mengepung merek yang menyerang
tersebut.
5. Meluncurkan
lini penyerang berharga murah -
perusahaan mungkin menambahkan barang berharga murah ke lini tersebut atau
menciptakan merek terpisah berharga murah.
Tanggapan
yang paling baik berbeda-beda bergantung pada situasinya . perusahaan tersebut
harus mempertimbangkan tahap produk tersebut dalam siklus hidupnya,peran
pentingnya dalam portofolio perusahaan tersebut,maksud dan sumber daya
pesaing,kepekaan pasar terhadap harga dan mutu, perilaku biaya terhadap
perubahan volume, serta peluang-peluang lain perusahaan tersebut .
ASSALAMUALAIKUM SAYA INGIN BERBAGI CARA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH saya atas nama bambang asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah pengurusan ijazah saya yang kemarin hilang mulai dari ijazah SD sampai SMA, tapi alhamdulillah untung saja ada salah satu keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0823-5240-6469, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya, alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp 0823-5240-6469, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsung selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, dan ternyata juga beliau bisa bantu dengan menu di bawah ini wassalam.....
ReplyDelete1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
– Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
– Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
– Drop out takut dimarahin ortu
– IPK jelek, ingin dibagusin
– Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
– Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
– Dll.
2. PRODUK KAMI
Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
SARJANA (S1, S2)..
Hampir semua perguruan tinggi kami punya
data basenya.
UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
STIE SUKABUMI YAI
ISTN STIE PERBANAS
LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
STIMIK UKRIDA
UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
UNIVERSITAS SAHID DLL
3. DATA YANG DI BUTUHKAN
Persyaratan untuk ijazah :
1. Nama
2. Tempat & tgl lahir
3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke alamat email bpk sutantokemendikbud@gmail.com
4. IPK yang di inginkan
5. universitas yang di inginkan
6. Jurusan yang di inginkan
7. Tahun kelulusan yang di inginkan
8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
9. Di kirim ke alamat email: sutantokemendikbud@gmail.com berkas akan di tindak lanjuti akan setelah pembayaran 50% masuk
10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
4. Biaya – Biaya
• SD = Rp. 1.500.000
• SMP = Rp. 2.000.000
• SMA = Rp. 3.000.000
• D3 = 6.000.000
• S1 = 7.500.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
(kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
• D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
(minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
• Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000