Thursday, December 21, 2017

Perilaku Organisasi - PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU



PEMBAHASAN

I.Definisi Persepsi
Persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan –kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka. Apa yang di persepsikan seseorang dapat berbeda dari kenyataan yang obyektif. Tidak harusi demikian, tetapi sering ada ketidaksepakatan.
Mengapa persepsi itu penting? Hal ini dikarenakan perilaku orang-orang didasarkan pada persepsi mereka didasarkan pada apa persepsi mereka mengenai apa realitas yang ada. Dunia seperti yang dipersepsikan adalah dunia yang penting dari segi perilaku.

II. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
1. Pelaku Persepsi
Bila individu memandang sutu objek dan mencoba untuk menafsirkannya, penafsiran itu sangat dipengaruhi karakteristik pribadi dari persepsi individu tersebut . Diantara karakteristik pribadi yang lebih relevan yang mempengaruhi persepsi adalah sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan pengharapan (ekspetasi).
2. Target (objek)
Karakteristik-karakteristik dari target yang akan diamati dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Selain itu target tidak dipandang secara terisolasi, hubungan target dengan latar belakangnya mempengaruhi persepsi. Faktor pada objek antara lain adalah hal baru, gerakan, bunyi, latar belakang, kedekatan.
3. Situasi
Penting bagi kita untuk melihat konteks objek dan peristiwa. Unsur lingkungan sangat mempengaruhi persepsi kita. Faktor yang mepengaruhi situasi adlah waktu, keadaan /tempat kerja, keadaan sosial.


III. Persepsi Orang :  Membuat Penilaian atas Orang Lain
1.      Teori Atribusi
Persepsi kita terhadap orang berbeda dengan persepsi kita terhadap benda mati. Hal ini dikarenakan benda mati tidak memiliki keyakinan, motif, atau maksud. Akibatnya apabila kiata mengamati orang, kita berusaha mengembangkan penjelasan-penjelasan mengapa mereka berperilaku dengan cara-cara tertentu. Oleh karena itu persepsi dan penilaian kita terhadap tindakan seseorang akan cukup banyak dipengaruhi oleh pengandaian-pengandaian yang kita ambil mengenai keadaan internal orang itu.
Teori atribusi adalah untuk mengembangkan penjelasan dari cara-cara kita menilai orang secara berlainan, bergantung kepada makna apa yang kita hubungkan ke sutau perilaku tertentu. Pada dasarnya, teori tersebut menyarankan bahwa bila kita mengamati perlaku seseorang individu, kita berusaha menentukan apakah perilaku itu karena penyebab internal ataukah eksternal.
Penentuan tersebut sebagian besar bergantung tiga faktor :
a. Perbedaan : apakah seorang individu memperlihatkan perilaku-perilaku yang berlainan dalam situasi yang berlainan.
b. Konsensus: jika semua orang yang mengahadapi situasi yang serupa bereaksi dengan cara yang sama.
c. Konsistensi: apakah orang itu memberi reaksi dengan cara yang sama dari waktu ke waktu.
Salah satu penemuan yang paling menarik dari teori atribusi adalah bahwa ada kekeliruan atau prasangka yang menyimpang teori atribusi. Kecenderungan untuk meremehkan pengaruh faktor luar dan melebih-lebihkan faktor internal disebut kekeliruan atribusi mendasar. Individu cenderung menghubungkan sukses mereka sendiri dengan faktor internal sementara menyalahkan faktor eksternal atas kegagalan mereka. Hal ini disebut prasangka layanan diri (self serving bias).
2.      Jalan Pintas Menilai Orang Lain Secara Umum
Persepsi selektif
Orang orang secara selektif menafsirkan apa yang mereka saksikan berdasarkan kepentingan, latar belakang,pengalaman, dan sikap. Suatu contoh, lebih besar kecenderungan anda melihat motor yang mirip motor anda sendiri. Hal ini menunjukkan bagaimana kepentingan pribadi cukup mempengaruhi masalah-masalah yang kita lihat.
Efek halo
Manarik suatu kesan umum mengenai seseorang individu berdasarkan suatu karakteristik tunggal. Gejala ini sering terjadi ketika mahasiswa menilai dosen mereka di ruang kuliah. Jadi seorang dosen akan dinilai pendiam, banyak pengetahuan, populer, tetapi gayanya kurang bersemangat , ia akan dinilai lebih rendah mengenai karakteristik yang lain. Jelas, subyek-subyek membiarkan suatu ciri tunggal mempengaruhi seluruh kesan mereka dari orang-orang yang sedang dinilai.
Efek Kontras
Evaluasi atas karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh pembandingan dengan orang lain yang baru saja dijumpai yang berperingkat lebih tinggi atau lebih rendah pada karakteristik yang sama. Sebagai contoh, anda akan terlihat buruk apabila beradu acting dengan anak-anak. Hal ini dikarenakan penonton sangat mencintai anak-anak. Efek ini dapat memutar-balikkan persepsi. Reaksi kita terhadap satu orang sering dipengaruhi oleh orang lain yang baru saja kita jumpai.
Stereotip
Menilai seseorang atas dasar persepsi seseorang terhadap kelompok itu. Sebagai contoh, andaikan anda seorang pengusaha yang sedang mencari seorang manajer. Anda mencari manjer yang suka bekerja keras dan dapat mengatasi masalah dengan baik. Di masa lalu anda memperoaeh sukses yang besar ketika mempekerjakan individu yang ikut dalam atletik ketika di universitas. Lebih jauh, sejauh para atlet itu suka bekerja keras dan adapat menangani masalah dengan baik pengambilan stereotype ini memperbaiki pengambilan keputusan anda. Tentu saja masalahnya apabila kita berstereotipe secara tidak akurat.
IV. Aplikasi Spesifik dari Jalan Pintas dalam Organisasi
Wawancara Kerja       
            Wawancara sering menggambarkan kesan awal yang mengakar, mengambil keputusan dari 10 detik pertama. Kebanyakan keputusan pewawancara berubah dalam waktu 4-5 menit wawancara pertama
V. HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
Individu-individu dalam organisasi mengambil keputusan. Yaitu, mereka membuat pilihan dari dua alternatif atau lebih. Oleh karena itu, pengambilan keputusan individual merupakan suatu bagian penting dalam perilaku organisasi. Tetapi bagaimana individu-individu dalam organisasi mengambil keputusan, dan kualitas dari pilihan terakhir mereka, sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi-persepsi mereka.
VI. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
Rasionalitas terbatas
Kemampuan dari pikiran manusia untuk memformulasi dan menyelesaikan masalah yang rumit itu terlalu kecil untuk memenuhi tuntutan bagi rasionalitas penuh, para individu beroperasi dalam keterbatasan rasionalitas. Mereka merancang model-model yang disederhanakan yang menyuling ciri-ciri hakiki dari masalah-masalah tanpa menangkap semua kerumitannya. Selanjutnya para individu dapat berperilaku rasional dalam batas-batas model yang sederhana.
Salah satu aspek yang lebih menarik dari model rasionalitas terbatas itu adalah bahwaurutan di mana alternatif-alternatif dipertimbangkanbersifat kritisdalam menentukan alternatif mana yang dipilih.
Intuisi
Pengambilan keputusan intuitif, baru-baru ini mulai muncul dan mulai disegani. Para pakar tidak lagi secara otomatis mengasumsikan penggunaan intuisi untuk pengambilan keputusan sebagai tak rasional. Terdapat pengakun yang makin berkembang bahwa analisis rasional terlalu ditekankan dan bahwa, pada kasus-kasus tertentu, mengandalkan pada intuisi dapat memperbaiki pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan intuitif sebagi suatu proses tak sadar yang diciptakan dari dalam pengalaman yang tersaring. Hasilnya adalah bahwa pengambil keputuusan intuitif dapat memutuskan dengan cepat dengan informasi yang terbatas. Intuisi ini tidak harus berjalan secara tak tergantung dengan analisis rasional. Lebih lengkap keduanya saling melengkapi.
Kemungkinan terbesar untuk orang menggunakan keputusan intuitif adalah dalam delapan kondisi.
1. Bila ada ketakpastian dalamtingkat yang tinggi.
2. Bila hanya sedikit preseden (sesuatu yang bisa dijadikan teladan) untuk diikuti.
3. Bila variable-variabel kurang dapat diramalkan secara ilmiah.
4. Bila fakta terbatas.
5. Bila fakta tidak jelas menunjukkan jalan untuk diikuti.
6. Bila data analitis kurang berguna.
7. Bila ada beberapa penyelesaian alternatifyang masuk akal untuk dipilih, dengan argument yang baik untuk masing masing.
8. Bila waktu terbatas dan ada tekanan untuk segera diambil keputusan yang tepat.
VII. BIAS DAN KESALAHAN UMUM
Para pembuat keputusan terlibat dalam rasionalitas yang dibatasi, tetapi sejumlah penelitian memberitahu bahwa pembuat keputusan juga memungkinkan berbagai bias dan kesalahan sistematis memasuki penilaian – penilaian mereka, hal itu terjadi akibat dari usaha – usaha untuk mempercepat proses keputusan.
-       Bias Jangkar adalah kecenderungan untuk sangat tertarik dengan informasi awal, darimana kita kemudian gagal menyesuaikan diri dengan baik untuk informasi yang berikutnya.
-       Bias Konfirmasi adalah kecenderungan untuk mencari informasi yang menguatkan pilihan – pilihan masa lalu dan mengabaikan informasi yang bertentangan dengan penilaian – penilaian masa lalu.
-       Bias Ketersediaan adalah kecenderungan individu berdasarkan penilaian mereka pada informasi yang sudah tersedia bagi mereka.
-       Bias Representatif adalah menilai kemungkinan suatu kejadian dengan menganggap situasi saat ini sama seperti situasi di masa lalu.
-       Peningkatan komitmen adalah komitmen yang meningkat untuk sebuah keputusan meskipun terdapat informasi negatif.
-       Kesalahan yang tidak disengaja adalah kecenderungan individu untuk percaya bahwa mereka bisa memprediksi hasil dari peristiwa – peristiwa yang tidak disengaja.
-       Kutukan Pemenang adalah proses pembuatan keputusan yang memperlihatkan bahwa partisipan yang menang dalam sebuah lelang biasanya membayar terlalu tinggi untuk barang yang dimenangkan.
-       Bias peninjauan kembali adalah kecenderungan kita untuk pura – pura yakin bahwa kita telah memprediksi hasil dari sebuah peristiwa secara akurat, setelah hasil itu benar – benar diketahui.
-       Pembuat keputusan yang intuitif adalah sebuah proses tidak sadar sebagai hasil dari pengalaman yang disaring.Membuat pilihan
Untuk menghindari informasi yang terlalu sarat, para pengambil keputusan mengandalkan heuristik atau jalan pintas penilaian dalam pengambilan keputusan. Ada dua kategori umum heuristik yang masing-masing menciptakan bias dalam penilaian.
• Heuristik ketersediaan: Kecenderungan begi orang untuk mendasarkan informasi yang sudah ada di tangan mereka.
• Heuristik representatif: Menilai kemungkinan dari suatu kejadian dengan menarik analogi dan melihat situasi yang identik di mana sebenarnya tidak identik.
• Peningkatan komitmen: Suatu peningkatan komitmen pada keputusan sebelumnya meskipun ada informasi negative.
Gaya Pengambilan Keputusan
• Direktif
Orang yang menggunakan gaya direktif memiliki toleransi yang rendah terhadap ambiguitas dan mencari rasionalitas. Tipe direktif mengambil keputusan yang diambil dengan cepat dan beroriaentasi jangka pendek.
• Analitik
Tipe ini memiliki toleransi yang jauh lebih besar terhadap ambiguitas disbanding pengambil keputusan direktif. Lebih banyak informasi dan pertimbangan atas alternatif yang lebih banyak ketimbang alternatif yang digunakan tipe direktif.
• Konseptual
Individu cenderung menjadi sangat luas dalam pandangan mereka dan mempertimbangkan banyak alternatif. Orientasi mereka jangka panjang dan mereka sangat baik dalam menetukan solusi yang kreatif.
• Behavior
Pengambil keputusan yang baik dengan yang lain. Mereka memperhatikan kinerja dari orang lain dan bawahannya serta reseptif terhadap usulan-usulan. Gaya manajer ini mengutamakan komunikasi dan penerimaan.
Perbedaan kultural
Kita perlu mengakui bahwa latar belakang budaya dari pengambil keputusan besar dapat member pengaruh yang besar terhadap seleksi masalahnya, kedalaman analisis, arti penting yang ditempatkan pada logika dan rasionalitas, atau apakah keputusan organisasional hendaknya diambil secara otokratis oleh seorang manajer individual atau secara kolektif dalam kelompok.
Perbedaan Individual : Gaya Pengambilan Keputusan
Riset terhadap gaya pengambilan keputusan telah mengidentifikasi empat pendekatan individual yang berbeda terhadap pengambilan keputusan. Keempat pendekatan ini meliputi Analitis, Konseptual, Direktil, dan Behavioral. Selain meberikan satu kerangka untul melihat perbedaan-perbedaan individual, gaya pengambilan keputusan dapat bermanfaat untuk membantu anda memahami bagaiman dua orang yang tingkat intelegensinya sama, degan mengakseske informasi yang sama, dapat berbeda dalam cara-cara mereka melakukan pendekatan dalam keputusan dan pilihan terakhir yang mereka ambil.
Hambaan Organisasi
Orgaisasi sendiri merupakan penghambat bagi para pengambil keputusan.
Evaluasi Kinerja, para manajer sangat dipengaruhi dalam pengambilan keputusan mereka oleh criteria yang mereka gunakan untuk mengevaluasi.
Sistem Imbalan, mempengaruhi pengambil keputusan dengan mengemukakan terhadap mereka pilihan apa yang lebih disukai mengenai upah.
Pembatasan waktu yang menentukan system, organisasi menentukan tenggat waktu atas keputusan-keputusan.
Perseden Historis, keputusan tidak diambil dalam keadaan vakum. Keputusan selalu ada dalam konteks. Keputusan yang diambil di masa lalu adalah hantu yang terus-menerus membayangi pilihan terakhir.
Perbedaan Budaya
Model rsional tidak membut pengakuan akan perbedaan budaya. Kita perlu mengakui bahwa latar belakang budy dari pengambil keputusan dapat membawa pengaruh yang besar terhadap seleksi masalahnya, kedalaman analitis, arti penting yang ditempatkan pada logika dan rasionalitas, atau apakah keputusan organisasional hendaknya diambil secara otokratis oleh seorang manajer individual atau secara kolektif dalam kelompok.
VIII. ETIKA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tiga Kriteria Keputusan Etis
• Utilarian
Keputusan diambil atas dasar konsekuensi mereka. Tujuan kriteria ini adalah memberikan kebaikan yang terbesar untuk jumlah yang terbesar.Pandangan ini cenderung mendominasi pengambilan keputusan bisnis.
• Membuat keputusan konsisten dengan kebebasan dan hak-hak fundamental
Kriteria ini menekankan pada individu untuk mengambil keputusan yang konsisten dengan kebebasan hak asasi. Hal ini berarti menghormati hak asasi para individu, seperti hak atas privasi, berbicara dan proses yang pantas.
• Keadilan
Menanamkan dan mendorongaturan-aturan secara adil dan netral untuk memastikan keadilan atau distribusi yang netral atas manfaat dan biaya.
Kreativitas, Pengambilan Keputusan Kreatif, dan Inovasi dalam Organisasi
Proses Perilaku Kreatif ada 4 langkah:
1.      Formulasi Masalah , tahapan perilaku kreatif dimana kita mengidentifikasi sebuah masalah atau peluang yang membutuhkan sebuah solusi yang belum diketahui.

2.      Pengumpulan informasi, tahapan perilaku kreatif ketika solusi-solusi yang mungkin atas masalah  diinkubasikan dalam pikiran individu.

Output dari Kreatif adalah ide-ide atau solusi-solusi yang dinilai baru dan berguna oleh pemangku kepentingan yang relevan. Pembaruan tidak dianggap hasil kreatif jika tidak terlalu berguna.












BAB III
KESIMPULAN
Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh oleh setiap individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka.
Ketika seorang individu melihat suatu sasaran dan berusaha menginterprestasikan apa yang ia lihat, interprestasi itu sangat dipengaruhi oleh karakteristik dari pribadi individu yang melihat. Karakteristik pribadi yang mempengaruhi persepsi terdiri dari sikap, kepribadian, motif, kepentingan, pengalaman masa lalu, dan harapan.
Teori persepsi; persepsi yang diberikan terhadap orang akan berbeda dengan persepsi terhadap objek mati, terdapat beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli berkaitan dengan cara membuat penilaian mengenai orang lain atau persepsi orang adalah teori atribusi : teori yang mengarahkan bagaimana kita mengamati perilaku individu dan mencoba menentukan apakah masalah tersebut ditimbulkan secara internal atau eksternal.
Salah satu penemuan yang menarik dari teori ini adalah bahwa ada kekeliruan atau prasangka (bias, sikap berat sebelah) yang menyimpangkan atau memutar balik atribusi. Bukti mengemukakan bahwa kita cenderung meremehkan pengaruh faktor dari luar dan melebih-lebihkan pengaruh faktor internal. Misalnya saja, penurunan penjualan seorang salesman akan lebih dinilai sebagai akibat dari kemalasannya daripada akibat kalah saing dari produk pesaing.
Ada beberapa teknik dalam menilai orang yang memungkinkan kita membuat persepsi yang lebih akurat dengan cepat dan memberikan data yang valid (sahih) untuk membuat ramalan. Namun teknik-teknik ini akan menceburkan kita dalam kesulitankarena tidak ‘foolproof’. Karena itu, pemahaman akan jalan pintas ini dapat membantu kita mewaspadai bila teknik-teknik ini menghasilkan distorsi.
Pengambilan kuputusan individual, baik ditingkat bawah maupun atas, merupakan suatu bagian yang penting dari perilaku organisasi. Tetapi bagaimana individu dalam organisasi mengambil keputusan dan kualitas dari pilihan mereka sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi mereka.
Dari hasil riset setiap indivdu berbeda dalam mengambil keputusan melalui pendekatan yaitu; analitis, direktif, konseptual dan perilaku.
Selain dari empat pendekatan tersebut, terdapat juga latar belakang budaya yang mempengaruhi persepsi individu dalam membuat keputusan.
Daftar Pustaka
Robbins. Stephen P. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi, Penerbit; Erlangga, Jakarta. 2002
Robbns. Stephen P. and Judge. Timothy A. Perilaku Organisasi. Edisi 16. Penerbit; Salemba Empat, Jakarta, 2014

1 comment:

  1. ASSALAMUALAIKUM SAYA INGIN BERBAGI CARA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH saya atas nama bambang asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah pengurusan ijazah saya yang kemarin hilang mulai dari ijazah SD sampai SMA, tapi alhamdulillah untung saja ada salah satu keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0823-5240-6469, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya, alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp 0823-5240-6469, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsung selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, dan ternyata juga beliau bisa bantu dengan menu di bawah ini wassalam.....

    1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
    – Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
    – Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
    – Drop out takut dimarahin ortu
    – IPK jelek, ingin dibagusin
    – Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
    – Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
    – Dll.
    2. PRODUK KAMI
    Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
    SARJANA (S1, S2)..
    Hampir semua perguruan tinggi kami punya
    data basenya.
    UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
    UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
    UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
    UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
    UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
    UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
    UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
    AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
    UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
    INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
    STIE SUKABUMI YAI
    ISTN STIE PERBANAS
    LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
    STIMIK UKRIDA
    UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
    UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
    UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
    UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
    UNIVERSITAS SAHID DLL

    3. DATA YANG DI BUTUHKAN
    Persyaratan untuk ijazah :
    1. Nama
    2. Tempat & tgl lahir
    3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke alamat email bpk sutantokemendikbud@gmail.com
    4. IPK yang di inginkan
    5. universitas yang di inginkan
    6. Jurusan yang di inginkan
    7. Tahun kelulusan yang di inginkan
    8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
    9. Di kirim ke alamat email: sutantokemendikbud@gmail.com berkas akan di tindak lanjuti akan setelah pembayaran 50% masuk
    10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
    11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
    4. Biaya – Biaya
    • SD = Rp. 1.500.000
    • SMP = Rp. 2.000.000
    • SMA = Rp. 3.000.000
    • D3 = 6.000.000
    • S1 = 7.500.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
    • S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
    • S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
    (kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
    • D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
    (minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
    • Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000

    ReplyDelete