Thursday, December 21, 2017

Manajemen Operasional Lanjutan - PROTOTYPING



Design For Manufacturing, Design For Assembly and Prototyping

I.                  Design For Manufacturing
            Keberhasilan produk menembus pasar tidak hanya didasari oleh faktor kualitas dan pelayanan tetapi juga di tentukan oleh harga produk yang akan dipengaruhi oleh tingkat efisiensi proses rancangan, manufaktur dan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Pengertian DFM
            Proses pengerjaan produk dilantai produksi akan sangat mempengaruhi faktor – faktor kepuasan konsumen sehinggga perancangan produk yang memperhatikan efisiensi proses manufaktur , yang meliputi fabrikasi dan perakitan, menjadi sangat penting untuk dilakukan. Salah satu metode yang dilakukan adalah Design For Manufacturing (DFM). Tujuan DFM untuk mengurangi biaya manufaktur dengan tetap menjaga fungsi utama untuk mengurangi biaya manufaktur dengan tetap menjaga fungsi dan kualitas yang diinginkan dengan mengoptimalkan rancangan suatu produk hingga pabrikasi.
            Informasi yang dapat mendukung DFM, yaitu berkaitan dengan:
·         Sketsa, penggambaran, spesifikasi produk dan design alternative.
·         Pengertian terperinci dari produk dan proses perakitan,
·         Perkiraan biaya manufaktur, kapasitas produki dan waktu pengujian.
Waktu Pengerjaan DFM
            DFM diperlukan saat:
1.      Sebuah pengembangan produk baru
2.      Dalam pertengahan proses pengembangan sebuah produk
3.      Ketika permula manufaktur dari produk baru
Metodologi DFM
Beberpa metode yang dapat digunakan adalah anatara lain :
  1. Rekayasa / analisi Nilai

  1. Panduan DFM

  1. Design for Assembly

  1. Poka Yoke/metode taguchi


. Metodologi DFM memuat lima hal pokok:
1.      Perkiraan biaya manufaktur
2.      Mengurangi biaya komponen
3.      Mengurangi biaya perakitan
4.      Megurangi biaya pendukungh produksi lainnya
5.      Dasar pengmbilan keputusan dari berbagai faktor.

Langkah – langkah Pengembangan DFM Berdasarkan prosedur EUREKA
Proses ini merupakan sebuah panduan bagi para perancangan pengembangn produk agar produk yang dihasilkan sesuai dengan tujuan dan spesifikasi pengembangan. Ada tujuh langkah yang dapat diapaki dalam pengembangan produk berdasarkan prosedur dari EUREKA, yaitu:
1.      Diagnose DFM
2.      Membuatkan tujuan DFM
3.      Mengidentifikasikan fungsi utama
4.      Mengklarifikasikan parameter evaluasi dan ide rancangan
5.      Rancangan konseptual yaitu
6.      Evaluasi dan pemilihan
7.      Formulasi
Biaya Manufaktur
                        Biaya manufaktur adalah biaya keseluruhan dari biaya – biaya yang terlibat dalam pembuatan suatu produk yang terdiri dari sumber daya manusia, bahan baku dan biaya – biaya pendukung. Secara umum, biaya manufaktur terdiri dari :
1.      Biaya komponen
Biaya komponen terdiri atas :
·         Komponen standar
·         Kmponen komponen khusus

2.      Biaya perkitan
. Ada 3 tipe perkitan yaitu perkitan manual, semi otomatis da full automated.
3.      Biaya overhead


DFM Kualitatif dan Kuantitatif

         Pendekatan kualitatif umumnya didasarkan pada aturan – aturan umum dalam pembuatan suatu produk.
Pendekatan kualitatif didasarkan pada perhitungan – perhitungan matematis.

1.      DFM Kualitatif
Beberpa aturan dalam proses produksi di kelompokkan menjadi dua, yaitu:
1.      Aturan – aturan fabrikasi /pembuatan komponen produk :

2.      Aturan – aturan perakitan.


2. DFM kuantitatif
DFM kuantitatif menggunakan pendekatan objektif, dimana proses manufaktur di evaluasi  dan diperbaiki dengan perhitungan yang umumnya didasarkan pada waktu dan biaya manufaktur.
Metodologi DFM kuantitatif antara lain :
a.       Swift – Knoeledge Based Production

b.      Boothroyd / Dewhurst DFM
c.       AEM – Hitachi Assembalabilitiy Evaluation Method
d.      Team SET
DESIGN FOR ASSEMBLY
            Perakitan dalam sistem produksi memegang peranan penting untuk mendapatkan proses produksi. Tahapan ini umumnya membutuhkan waktu proses yag cukup lama dengan tingkat kompleksitas yang cukup tinggi.. Ada beberapa model perakitan yaitu perakitan manual, semi otomatis dan otomatis. Ketiganya akan mempunyai keuntungan dan permasalahannya sendiri. Sehingga Design For Assembly (DFA) akan ditentukan oleh model-model tersebut.
Pengertian DFA
            DFA merupaka metode pertama dari Design For X (DFX) yang diperkenalkan awal tahun 1990-an. Walaupun demikian, metode ini tidak banyak diperhatikan atau diterapkan pada awalnya. Hal ini terutama disebabkan oleh pandangan yang hanya melihat biaya perakitan yang rendah dibandingkan dengan total biaya produk.
Disamping itu, secara empiric, didasarkan pada 43 publikasi studi kasus, penerapan DFA dapat menghasilkan penurunan jumlah komponen rata-rata lebih dari 50% (Boothroyd, G., dkk., 1994), sehingga biaya perancangan dan pengembangan produk dan fabrikasinya dapat diturunkan. Dari alas an tersebut maka pendekatan CPPD merekomendasikan untuk menerapkan analisis DFA pada langkah pertama (Kaebernick H., Farmer L. E., Mozar S, 1997).
Macam-macam Perakitan
            Secara umum operasi perakitan dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu perakitan manual, mesin perakitan special-purpose (fixed automation), dan perakitan robotic. Ketiga tipe perakitan akan mempengaruhi metode yang dipakai yaitu pada analisis cara perakitan dan evaluasi biaya. Oleh karena itu, analisis DFA akan berbeda untuk masing-masing tipe perakitan.
            Metodologi ini ditujukan untuk mendefinisikan parameter operasional yang akan berpengaruh pada waktu dan biaya perakitan yang dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu:
1.      Total banyaknya komponen dalam suatu produk dan
2.      Kemudahan handling, insertion dan fastening

Tujuan lain dari DFA adalah untuk mendapatkan suatu ukuran yang mengekspresikan
Kedua factor tersebut untuk penilaian akhir suatu produk.Waktu penanganan komponen sangat dipengaruhi oleh ke-simetri-an komponen, ukuran, ketebalan, berat, fleksibilitas, kelicinan, fragility, keharusan menggunaka 2 tangan, keharusan menggunakan alat pemegang (grasping tool). Sedangkan kategori insertion dan fastening akan dipengaruhi oleh pengaksesan lokasi perakitan, kemudahan operasi alat perakitan, pandangan ke lokasi perakitan, kemudahan penggabungan dan positioning selama perakitan dan kedalaman insertion.
PROTOTYPING
Definisi Spektrum dan Pengembangan Prototype
Menurut National Research Council, ada 4 definisi prototyping yaitu :
1.      Pembuktian konsep
2.      Pembuktian produk
3.      Pembuktian kemampu-produksian
4.      Pembuktian produksi : produk jadi digunakan untuk memperkenalkan dan memperbaiki teknik produksi baru untuk menjamin material terpilih dan untuk mengidentifikasi bottleneck produksi.
Prototype dapat dibedakan dalam dua kategori yaitu berdasarkan alam/sifatnya dan berdasarkan cakupannya.
A.     Berdasarkan alam/sifatnya
Berdasarkan alam/sifatnya prototype dapat dibedakan dalam dua kategori utama, yaitu :
·         Prototype fisik
·         Prototype analitik

B.     Berdasarkan Pandangannya (cakupan)
Berdasarkan pandangannya prototype dibagi menjadi dua yaitu :
Ø  Prototype tertutup
Ø  Prototype komprehensif

Dalam perkembangan perancangan produk kontemporer, Otto & Wood (2001) menyebutkan ada enam kelompok prototype yang sering dilakukan :
o   Prototype pembuktian konsep
o   Prototype rancangan industri
o   Prototype rancangan percobaan
o   Alpha prototype
o   Betha prototype
o   Prototype preproduksi
Tujuan Pengembangan Prototype
Keterkaitan dengan tujuan pengembangan sebuah prototype produk dibuat memiliki beberapaa tujuan, yaitu:
1.      Alat untuk mempelajari
2.      Alat komunikasi
3.      Alat integrasi
4.      Tonggak sejarah
Prinsip dan Perencanaan Prototyping
Agar lebih tepat dalam memilih tipe prototyping berikut harus diperhatikan, yaitu:
·         Prototype analitik lebih fleksibel dari prototype fisik
·         Prototype fisik dibutuhkan untuk mendeteksi fenomena – fenomena  yang tidak terantisipasi
·         Prototype bisa mengurangi resiko dari integrasi yang mahal
·         Suatu prototoype bisa mempercepat langkah – langkah pengembangan yang lain.
·         Prototype bisa mestrukturisasi keterikatan tugas.
Rapid Protyping
            Rapid prototyping adalah suatu proses pembuatan prototype dengan melibatkan suatu software yang akan memproses gambar rancangan (umumnya hasil dari CAD) ke dalam suatu mesin rapid prototyping seperti terlihat dalam gambar.
 



                                                           Proses                                               Pengendalian
                                                     Pengukuran data                                                gerak                                                              
Proses Pembuatan Prototype Dengan Rapid Prototyping
            Komponen yang telah digambar dalam computer (CAD) kemudian dipotong dalam ketebalan tertentu  shingga akan menjadi sekian banyak lapis. Mesin rapid prototyping kemudian membuat lapisan – lapisan tersebut dalam bentuk fisik dari bahan yang telah ditentukan oleh mesin  yang bersangkutan. Berikut beberapa proses prototype.
1.      Stereolitography (SLA)
2.      Selectove Laser Sinterling (SLS)
3.      Solid Ground Curing (SGC)
4.      Laminated Object Manufacturing (LOM)
5.      Fused Deposition Modeling (FDM)
6.      Direct Shell Production Chasting

Gambar Shell Production Chasting
Selanjutnya didalam pembutan prototype Ulrich & Eppinger (1995) merekondasikan beberpa langkah – langkah perencanaan dari pembuatn  prototype, yaitu :
1.      Menentukan tujuan
2.      Menentukan tingkatan dari perkiraan prototype.
3.      Membuat outline dari rencana percobaan
4.      Buat jadwal untk usaha – usaha pembuatan dan tes pada tiga tangal terpenting dalam usaha pembuatan prototype


1 comment:

  1. ASSALAMUALAIKUM SAYA INGIN BERBAGI CARA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH saya atas nama bambang asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah pengurusan ijazah saya yang kemarin hilang mulai dari ijazah SD sampai SMA, tapi alhamdulillah untung saja ada salah satu keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0823-5240-6469, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya, alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp 0823-5240-6469, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsung selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, dan ternyata juga beliau bisa bantu dengan menu di bawah ini wassalam.....

    1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
    – Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
    – Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
    – Drop out takut dimarahin ortu
    – IPK jelek, ingin dibagusin
    – Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
    – Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
    – Dll.
    2. PRODUK KAMI
    Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
    SARJANA (S1, S2)..
    Hampir semua perguruan tinggi kami punya
    data basenya.
    UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
    UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
    UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
    UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
    UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
    UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
    UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
    AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
    UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
    INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
    STIE SUKABUMI YAI
    ISTN STIE PERBANAS
    LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
    STIMIK UKRIDA
    UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
    UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
    UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
    UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
    UNIVERSITAS SAHID DLL

    3. DATA YANG DI BUTUHKAN
    Persyaratan untuk ijazah :
    1. Nama
    2. Tempat & tgl lahir
    3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke alamat email bpk sutantokemendikbud@gmail.com
    4. IPK yang di inginkan
    5. universitas yang di inginkan
    6. Jurusan yang di inginkan
    7. Tahun kelulusan yang di inginkan
    8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
    9. Di kirim ke alamat email: sutantokemendikbud@gmail.com berkas akan di tindak lanjuti akan setelah pembayaran 50% masuk
    10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
    11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
    4. Biaya – Biaya
    • SD = Rp. 1.500.000
    • SMP = Rp. 2.000.000
    • SMA = Rp. 3.000.000
    • D3 = 6.000.000
    • S1 = 7.500.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
    • S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
    • S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
    (kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
    • D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
    (minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
    • Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000

    ReplyDelete