Design For
Manufacturing, Design For Assembly and Prototyping
I.
Design For Manufacturing
Keberhasilan produk menembus pasar
tidak hanya didasari oleh faktor kualitas dan pelayanan tetapi juga di tentukan
oleh harga produk yang akan dipengaruhi oleh tingkat efisiensi proses
rancangan, manufaktur dan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Pengertian DFM
Proses pengerjaan produk dilantai
produksi akan sangat mempengaruhi faktor – faktor kepuasan konsumen sehinggga
perancangan produk yang memperhatikan efisiensi proses manufaktur , yang
meliputi fabrikasi dan perakitan, menjadi sangat penting untuk dilakukan. Salah
satu metode yang dilakukan adalah Design For Manufacturing (DFM). Tujuan DFM
untuk mengurangi biaya manufaktur dengan tetap menjaga fungsi utama untuk
mengurangi biaya manufaktur dengan tetap menjaga fungsi dan kualitas yang
diinginkan dengan mengoptimalkan rancangan suatu produk hingga pabrikasi.
Informasi yang dapat mendukung DFM,
yaitu berkaitan dengan:
·
Sketsa,
penggambaran, spesifikasi produk dan design alternative.
·
Pengertian
terperinci dari produk dan proses perakitan,
·
Perkiraan
biaya manufaktur, kapasitas produki dan waktu pengujian.
Waktu
Pengerjaan DFM
DFM diperlukan saat:
1.
Sebuah
pengembangan produk baru
2.
Dalam
pertengahan proses pengembangan sebuah produk
3.
Ketika
permula manufaktur dari produk baru
Metodologi DFM
Beberpa
metode yang dapat digunakan adalah anatara lain :
|
|
|
|
|
|
|
|
.
Metodologi DFM memuat lima hal pokok:
1.
Perkiraan
biaya manufaktur
2.
Mengurangi
biaya komponen
3.
Mengurangi
biaya perakitan
4.
Megurangi
biaya pendukungh produksi lainnya
5.
Dasar
pengmbilan keputusan dari berbagai faktor.
Langkah
– langkah Pengembangan DFM Berdasarkan prosedur EUREKA
Proses ini
merupakan sebuah panduan bagi para perancangan pengembangn produk agar produk
yang dihasilkan sesuai dengan tujuan dan spesifikasi pengembangan. Ada tujuh
langkah yang dapat diapaki dalam pengembangan produk berdasarkan prosedur dari
EUREKA, yaitu:
1.
Diagnose
DFM
2.
Membuatkan
tujuan DFM
3.
Mengidentifikasikan
fungsi utama
4.
Mengklarifikasikan
parameter evaluasi dan ide rancangan
5.
Rancangan
konseptual yaitu
6.
Evaluasi
dan pemilihan
7. Formulasi
Biaya Manufaktur
Biaya manufaktur adalah
biaya keseluruhan dari biaya – biaya yang terlibat dalam pembuatan suatu produk
yang terdiri dari sumber daya manusia, bahan baku dan biaya – biaya pendukung.
Secara umum, biaya manufaktur terdiri dari :
1.
Biaya
komponen
Biaya komponen terdiri
atas :
·
Komponen
standar
·
Kmponen
komponen khusus
2.
Biaya
perkitan
. Ada 3
tipe perkitan yaitu perkitan manual, semi otomatis da full automated.
3.
Biaya
overhead
DFM Kualitatif dan
Kuantitatif
Pendekatan
kualitatif umumnya didasarkan pada aturan – aturan umum dalam pembuatan suatu produk.
Pendekatan kualitatif
didasarkan pada perhitungan – perhitungan matematis.
1. DFM
Kualitatif
Beberpa aturan dalam proses produksi di kelompokkan
menjadi dua, yaitu:
1.
Aturan
– aturan fabrikasi /pembuatan komponen produk :
2.
Aturan
– aturan perakitan.
2. DFM kuantitatif
DFM kuantitatif menggunakan pendekatan objektif,
dimana
proses manufaktur di evaluasi dan
diperbaiki dengan perhitungan yang umumnya didasarkan pada waktu dan biaya
manufaktur.
Metodologi DFM kuantitatif
antara lain :
a.
Swift
– Knoeledge Based Production
b.
Boothroyd
/ Dewhurst DFM
c.
AEM
– Hitachi Assembalabilitiy Evaluation Method
d.
Team
SET
DESIGN
FOR ASSEMBLY
Perakitan dalam sistem produksi
memegang peranan penting untuk mendapatkan proses produksi. Tahapan ini umumnya
membutuhkan waktu proses yag cukup lama dengan tingkat kompleksitas yang cukup
tinggi.. Ada beberapa model perakitan yaitu perakitan manual, semi otomatis dan
otomatis. Ketiganya akan mempunyai keuntungan dan permasalahannya sendiri.
Sehingga Design For Assembly (DFA)
akan ditentukan oleh model-model tersebut.
Pengertian DFA
DFA merupaka metode pertama dari
Design For X (DFX) yang diperkenalkan awal tahun 1990-an. Walaupun demikian,
metode ini tidak banyak diperhatikan atau diterapkan pada awalnya. Hal ini
terutama disebabkan oleh pandangan yang hanya melihat biaya perakitan yang
rendah dibandingkan dengan total biaya produk.
Disamping itu, secara empiric, didasarkan pada 43
publikasi studi kasus, penerapan DFA dapat menghasilkan penurunan jumlah
komponen rata-rata lebih dari 50% (Boothroyd, G., dkk., 1994), sehingga biaya
perancangan dan pengembangan produk dan fabrikasinya dapat diturunkan. Dari
alas an tersebut maka pendekatan CPPD merekomendasikan untuk menerapkan
analisis DFA pada langkah pertama (Kaebernick H., Farmer L. E., Mozar S, 1997).
Macam-macam Perakitan
Secara umum operasi perakitan dapat
dibedakan menjadi tiga tipe yaitu perakitan manual, mesin perakitan
special-purpose (fixed automation), dan perakitan robotic. Ketiga tipe
perakitan akan mempengaruhi metode yang dipakai yaitu pada analisis cara
perakitan dan evaluasi biaya. Oleh karena itu, analisis DFA akan berbeda untuk
masing-masing tipe perakitan.
Metodologi ini ditujukan untuk
mendefinisikan parameter operasional yang akan berpengaruh pada waktu dan biaya
perakitan yang dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu:
1. Total
banyaknya komponen dalam suatu produk dan
2. Kemudahan
handling, insertion dan fastening
Tujuan
lain dari DFA adalah untuk mendapatkan suatu ukuran yang mengekspresikan
Kedua factor tersebut
untuk penilaian akhir suatu produk.Waktu penanganan komponen sangat dipengaruhi
oleh ke-simetri-an komponen, ukuran, ketebalan, berat, fleksibilitas,
kelicinan, fragility, keharusan menggunaka 2 tangan, keharusan menggunakan alat
pemegang (grasping tool). Sedangkan kategori insertion dan fastening akan
dipengaruhi oleh pengaksesan lokasi perakitan, kemudahan operasi alat
perakitan, pandangan ke lokasi perakitan, kemudahan penggabungan dan
positioning selama perakitan dan kedalaman insertion.
PROTOTYPING
Definisi
Spektrum dan Pengembangan Prototype
Menurut National Research
Council, ada 4 definisi prototyping yaitu :
1.
Pembuktian
konsep
2.
Pembuktian
produk
3.
Pembuktian
kemampu-produksian
4.
Pembuktian
produksi : produk jadi digunakan untuk memperkenalkan dan memperbaiki teknik
produksi baru untuk menjamin material terpilih dan untuk mengidentifikasi
bottleneck produksi.
Prototype dapat dibedakan dalam
dua kategori yaitu berdasarkan alam/sifatnya dan berdasarkan cakupannya.
A.
Berdasarkan
alam/sifatnya
Berdasarkan
alam/sifatnya prototype dapat dibedakan dalam dua kategori utama, yaitu :
·
Prototype
fisik
·
Prototype
analitik
B.
Berdasarkan
Pandangannya (cakupan)
Berdasarkan
pandangannya prototype dibagi menjadi dua yaitu :
Ø Prototype tertutup
Ø Prototype komprehensif
Dalam perkembangan perancangan produk kontemporer,
Otto & Wood (2001) menyebutkan ada enam kelompok prototype yang sering
dilakukan :
o
Prototype
pembuktian konsep
o
Prototype
rancangan industri
o
Prototype
rancangan percobaan
o
Alpha
prototype
o
Betha
prototype
o
Prototype
preproduksi
Tujuan Pengembangan Prototype
Keterkaitan
dengan tujuan pengembangan sebuah prototype produk dibuat memiliki beberapaa
tujuan, yaitu:
1. Alat
untuk mempelajari
2. Alat
komunikasi
3. Alat
integrasi
4. Tonggak
sejarah
Prinsip dan Perencanaan Prototyping
Agar
lebih tepat dalam memilih tipe prototyping berikut harus diperhatikan, yaitu:
·
Prototype analitik
lebih fleksibel dari prototype fisik
·
Prototype fisik
dibutuhkan untuk mendeteksi fenomena – fenomena
yang tidak terantisipasi
·
Prototype
bisa mengurangi resiko dari integrasi yang mahal
·
Suatu prototoype bisa
mempercepat langkah – langkah pengembangan yang lain.
·
Prototype bisa
mestrukturisasi keterikatan tugas.
Rapid Protyping
Rapid
prototyping adalah suatu proses pembuatan prototype dengan melibatkan suatu
software yang akan memproses gambar rancangan (umumnya hasil dari CAD) ke dalam
suatu mesin rapid prototyping seperti terlihat dalam gambar.
Proses
Pengendalian
Pengukuran data gerak
Proses Pembuatan
Prototype Dengan Rapid Prototyping
Komponen yang telah digambar dalam
computer (CAD) kemudian dipotong dalam ketebalan tertentu shingga akan menjadi sekian banyak lapis.
Mesin rapid prototyping kemudian membuat lapisan – lapisan tersebut dalam
bentuk fisik dari bahan yang telah ditentukan oleh mesin yang bersangkutan. Berikut beberapa proses
prototype.
1.
Stereolitography (SLA)
2.
Selectove Laser
Sinterling (SLS)
3.
Solid Ground Curing
(SGC)
4.
Laminated Object
Manufacturing (LOM)
5.
Fused Deposition
Modeling (FDM)
6.
Direct Shell Production
Chasting
Gambar
Shell Production Chasting
Selanjutnya
didalam pembutan prototype Ulrich & Eppinger (1995) merekondasikan beberpa
langkah – langkah perencanaan dari pembuatn
prototype, yaitu :
1.
Menentukan tujuan
2.
Menentukan tingkatan
dari perkiraan prototype.
3.
Membuat outline dari
rencana percobaan
4.
Buat jadwal untk usaha
– usaha pembuatan
dan tes pada tiga tangal terpenting dalam usaha pembuatan prototype
ASSALAMUALAIKUM SAYA INGIN BERBAGI CARA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH saya atas nama bambang asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah pengurusan ijazah saya yang kemarin hilang mulai dari ijazah SD sampai SMA, tapi alhamdulillah untung saja ada salah satu keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0823-5240-6469, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya, alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp 0823-5240-6469, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsung selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, dan ternyata juga beliau bisa bantu dengan menu di bawah ini wassalam.....
ReplyDelete1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
– Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
– Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
– Drop out takut dimarahin ortu
– IPK jelek, ingin dibagusin
– Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
– Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
– Dll.
2. PRODUK KAMI
Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
SARJANA (S1, S2)..
Hampir semua perguruan tinggi kami punya
data basenya.
UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
STIE SUKABUMI YAI
ISTN STIE PERBANAS
LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
STIMIK UKRIDA
UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
UNIVERSITAS SAHID DLL
3. DATA YANG DI BUTUHKAN
Persyaratan untuk ijazah :
1. Nama
2. Tempat & tgl lahir
3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke alamat email bpk sutantokemendikbud@gmail.com
4. IPK yang di inginkan
5. universitas yang di inginkan
6. Jurusan yang di inginkan
7. Tahun kelulusan yang di inginkan
8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
9. Di kirim ke alamat email: sutantokemendikbud@gmail.com berkas akan di tindak lanjuti akan setelah pembayaran 50% masuk
10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
4. Biaya – Biaya
• SD = Rp. 1.500.000
• SMP = Rp. 2.000.000
• SMA = Rp. 3.000.000
• D3 = 6.000.000
• S1 = 7.500.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
(kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
• D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
(minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
• Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000