Sunday, May 8, 2016

Manajemen Operasional - Manajemen Rantai Pasokan

KEPENTINGAN STRATEGIS RANTAI PASOKAN
Manajemen rantai pasokan (supply chain management0 adalah integrasi aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan. Seluruh aktivitas ini mencakup aktivitas pembelian dan pengalihdayaan (outsourcing), ditambah fungsi lain yang penting bagi hubungan antara pemasok dengan distributor.
Manajemen rantai pasokan mencakup aktivitas untuk menetukan ; 
1)      Penyedia transportasi
2)      Transfer uang secara kredit dan tunai
3)      Para pemasok
4)      Distributor
5)      Utang dan Piutang usaha
6)      Pergudanan dan persediaan
7)      Pemenuhan pesanan
8)      Berbagi informasi pelanggan, prediksi, dan produksi
Tujuanya adalah membangun sebuah rantai pemasok yang memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Persaingan bukan lagi antarrantai pasokan. Selain itu, rantai pasokan tersebut bersifat global.
Manajemen rantai pasokan yang efektif menjadikan para pemasok sebagai “mitra” dalam strategi perusahaan untuk memenuhi pasar yang selalu berubah. Suatu keunggulan bersaing dapat bergantung pada hubungan strategis jangka panjang yang dekat dengan sedikit pemasok.

Permasalahan dalam rantai pasokan global
Ketika perusahaan memasuki pasar global yang berkembang, seperti Eropa Timur, Cina, Amerika Selatan, bahkan Meksiko, usaha untuk memperluas rantai pasokan mereka menjadi sebuah tantangan yang strategis. Produksi yang bermutu di daerah tersebut bisa menjadi sebuah tantangan dimana sistem distribusi yang ada kurang diandalkan sehingga perusahaan harus memiliki tingkat persediaan yang lebih tinggi daripada yang mungkin dibutuhkan di dalam negeri. Kuota dan tarif juga dapat menghalangi perusahaan asing untuk melakukan bisnis didaerah tersebut. Terlebih lagi. Baik risiko politis maupun mata uang tetap tinggi di sebagian besar negara di dunia.



Oleh karena itu pengembangan sebuah perencanaan strategis yang sukses bagi manajemen rantai pasokan memerlukan perencanaan yang inovatif dan penelitian yang cermat. Rantai pasokan pada lingkungan global harus mampu:

1)      Menanggapi perubahan mendadak dalam hal ketersediaan komponen, saluran distribusi atau pengiriman, bea impor, dan nilai mata uang;
2)      Menggunakan teknologi transmisi dan komputer tercanggih untuk menjadwalkan serta mengelola pengiriman komponen dan produk jadi ke luar;
3)      Memiliki karyawan lokal yang terampil menangani tugas-tugas, perdagangan, pengiriman, imigrasi, dan permasalahan politis.
Mc Donald’s merencanakan rantai pasokan global hampir 6 tahun sebelum mereka membuka restorannya di Rusia. Dengan menciptakan “kota makanan” senilai $ 60 juta. Mc Donald’s mengembangkan pabrik pemasok yang dimiiliki sendiri di Moscow untuk menjaga biaya transportasi dan waktu penanganan yang rendah serta layanan pelanggan dan mutu yang tinggi. Setiap komponen rantai makanan ini-pabrik daging, ayam, roti, ikan dan selada- diawasi secara ketat untuk memastikan keterkaitan sistem yang kuat. Perusahaan seperti Ford dan Boeing juga menghadapi keputusan pengadaan global. Mobil merek Mercury dari Ford hanya memiliki 227 pemasok di seluruh dunia, suatu jumlah yang kecil jika dibandingkan dengan 700 pemasok pada model sebelumnya. Ford telah menetapkan sebuah kecenderungan untuk mengembangkan sebuah jaringan global sebagai pemasok yang lebih sedikit yang menyediakan produk dengan biaya paling rendah dan mutu paling tinggi terlepas dari negara asal pasokan. Produksi Boeing 787 begitu global sehingga 75% sampai 80% dari pesawat itu dibuat di perusahaan-perusahaan non Boeing yang kebanyakan berada diluar Amerika Serikat.

EKONOMI RANTAI PASOKAN
Rantai pasokan memperoleh perhatian yang cukup besar karena rantai pasokan merupakan suatu bagian integral dari strategi perusahaan dan merupakan aktivitas yang paling mahal pada hampir seluruh perusahaan. Bagi industri manufaktur dan jasa, biaay rantai pasokan sebagai persentase penjualan sering memiliki proporsi yang besar. Karena porsi pendapatan untuk rantai pasokan begitu besar, strategi efektif sangat penting. Rantai pasokan memberikan peluang besar untuk mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan.
Contoh:
Potensi keuntungan dalam rantai pasokan
Hau Lee Furniture Inc. Menggunakan 50% hasil penjualanya dalam rantai pasokan dan memiki keuntungan bersih 4%. Hau ingin mengetahui nilai penjualan yang sama dengan penghematan rantai pasokan sebesar $
Tabel 11.3 Hasil penjualan Tambahan yang Diperlukan untuk menyamai $1 yang Dihemat melalui Rantai Pasokan

Persentase Penjualan yang dibelanjakan dalam Rantai Pasokan
Persentase  
Keuntungan Bersih
Perusahaan
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
2
$2,78
$3,23
$3,85
$4,76
$6,25
$9,09
$16,67
4
$2,70
$3,13
$3,70
$4,55
$5,88
$8,33
$14,29
6
$2,63
$3,03
$3,57
$4,35
$5,56
$7,69
$12,50
8
$2,56
$2,94
$3,45
$4,70
$5,26
$7,14
$11,11
10
$2,50
$2,86
$3,33
$4,00
$5,00
$6,67
$10,00

*Peningkatan penjualan yang dibutuhkan dengan asumsi bahwa 50% biaya pembelian merupakan variabel dan ½ dari sisanya (dengan keuntungan lebih sedikit ) tetap. Oleh karena itu, pada penjualan  $100 (50% pembelian dan 2% keuntungan), $50 adalah pembelian, $24 adalah biaya variabel lain, $24 adalah biaya tetap, dan $2 adalah keuntungan. Peningkatan penjualan sebesar $3,85 menghasilkan
Pembelian 50%                       $51,93
Biaya Variabel lain                    24,92
Biaya Tetap                   24,00
Keuntungan                    3,00
                                    $103,85
Keputusan Buat atau Beli  
Pedagang grosir atau eceran membeli semua barang yang mereka jual, sementara operasi manufaktur hampir tidak pernah melakukanya. Para pelaku usaha manufaktur, restoran, dan perakitan produk membeli komponen dan subrakitan yang dijadikan produk akhir. Seperti yang telah dibahas pada bab 5, memilih produk dan jasa yang diperoleh secara eksternal dapat lebih menguntungkan daripada yang diproduksi secara internal, dan dikenal sebagai keputusan buat atau beli (make or buy decision) karyawan rantai pasokan mengevaluasi para pemasok alternatif serta menyediakan data yang baru, akurat, dan lengkap yang berkaitan untuk alternatif pembelian.




Alasan untuk Membuat

Alasan untuk Membeli
1
Mempertahankan kompetisi inti
1
Membebaskan manajemen untuk berhubungan
2
Menurunkan biaya produksi
dengan kompetensi intinya
3
Tidak adanya kecocokan dengan pemasok
2
Menurunkan biaya akuisisi
4
Memastikan pasokan yang cukup (jumlah
3
Menjaga komitmen pemasok
atau pengiriman)
4
Memperoleh kemampuan teknis atau manajemen
5
Memanfaatkan kelebihan tenaga kerja atau
5
Kapasitas yang tidak memadai
fasilitas dan membuat kontribusi
6
Mengurangi biaya persedian
6
memperoleh kualitas yang diinginkan
7
Memastikan sumber-sumber alternatif
7
Menghilangkan kolusi pemasok
8
Sumber daya manajerial atau teknis
8
Memperoleh barang khusus yang memerlukan
yg tidak memadai
komitmen terlarang bagi pemasok
9
timbal balik
9
Melindungi tenaga kerja dari pemberhentian
10
Barang yang dilindungi paten tau rahasia dagang
10
Melindungi desain atau kualitas sbg pemilik

Pengalihdayaan
Pengalihdayaan (outsourcing) memindahkan sebagian dari yang biasanya merupakan sumber daya dan aktivitas internal ke vendor diluar perusahaan, yang membuatnya sedikit berbeda dibandingkan dengan keputusan buat atau beli. Pengalihdayaan merupakan bagian dari tren yang berkembang menuju pemanfaatan efisiensi yang akan menghasilkan spesialisasi. Vendor yang menyediakan jasa pengalihdayaan adalah tenaga ahli di bidangnya, dan perusahaan pengalihdayaan dapat memusatkan perhatian pada faktor penentu keberhasilan (critical succes factor-CSF) yang merupakan kemampuan intinya.

Etika Dalam Rantai Pasokan

Keputusan etis penting untuk keberhasilan jangka panjang sebuah organisasi. Meskipun demikian, rantai pasokan rentan terhadap perubahan etis karena kemungkinan untuk tindakan tidak etis sangat besar. Saat rantai pasokan menjadi internasional, manajer operasi harus memperkirakan masalah etis lain yang akan terjadi saat mereka berurusan dengan undang-undang tenaga kerja, budaya, dan nilai-nilai yang baru.


Strategi Rantai Pasokan
Perusahaan harus memutuskan suatu strategi rantai pasokan dalam rangka memperoleh barang dan jasa dari luar. Salah satu strategi adalah pendekatan bernegosiasi dengan banyak pemasok dan mengadu satu pemasok dengan pemasok lain. Strategi kedua adalah mengembangkan hubungan “kemitraan” jangka panjang dengan sedikit pemasok untuk memuaskan pelanggan. Strategi ketiga adalah integrasi vertikal, di mana perusahaan dapat memutuskan untuk menggunakan integrasi balik secara vertikal dengan benar-benar membeli pasokan tersebut. Variasi keempat adalah kombinasi sedikit pemasok dengan integrasi vertikal yang dikenal sebagai keiretsu (pemasok menjadi bagian dari kesatua perusahaan). Strategi kelima atau terakhir adalah mengembangkan perusahaan maya yang menggunakan para pemasok sesuai dengan kebutuhan.

Banyak Pemasok
Dengan strategi banyak pemasok, pemasok menanggapi permintaan dan spesifikasi “permintaan penawaran” dengan pesanan yang umumnya akan jatuh ke pihak yang memberikan penawaran rendah. Ini merupakan sebuah strategi umum untuk produk komoditas. Strategi menandingkan satu pemasok dengan pemasok lain dan membebani pemasok untuk dapat memenuhi permintaan pembeli. Para pemasok bersaing secara agresif.

Sedikit Pemasok
Sebuah strategi yang memiliki sedikit pemasok mengimplikasikan bahwa alih-alih mencari atribut jangka pendek, seperti biaya rendah, pembeli lebih ingin menjalin hubungan jangka panjang dengan beberapa pemasok yang setia. Para pemasok jangka panjang mulai lebih dapat memahami tujuan umum dari perusahaan pembeli dan pelanggan. Sedikit pemasok, yang masing-masing memiliki komitmen terhadap pembeli lebih ingin berpartisipasi dalam sistem JIT serta menyediakan inovasi desain dan keahlian teknologi. Secara agresif, banyak perusahaan mulai menyertakan pemasok ke dalam sistem persediaan mereka.

Integrasi Vertikal
Integrasi vertikal berarti mengembangkan kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan pemasok atau distributor. Integrasi mundur menyarankan perusahaan untuk membeli pemasoknya. Pada sisi lain, integrasi maju menyarankan produsen komponen untuk membuat produk jadi. Bagi perusahaan yang memiliki modal, bakat manajerial, dan permintaan yang diperlukan, integrasi vertikal mungkin dapat memberikan peluang yang memberikan peluang yang berarti untuk mengurangi biaya, kualitas yang terpercaya, dan pengiriman tepat waktu. Keuntungan lain, berupa pengurangan persediaan dan penjadwalan, dapat diperoleh perusahaan yang secara efektif mengelola integrasi vertikal atau hubungan yang dekat dan saling menguntungkan dengan para pemasok.

Jaringan Keiretsu
Banyak perusahaan manufaktur besar Jepang telah menemukan titik tengah antara pembelian dari pemasok yang berjumlah sedikit dengan integrasi vertikal. Anggota keiretsu dipastikan memiliki hubungan jangka panjang sehingga diharapkan dapat berperan sebagai mitra yang memberikan keahlian teknis dan kestabilan mutu produksi untuk manufaktur tersebut. Anggota keiretsu dapat memiliki pemasok di bawahnya, serta menjadikan pemasok tingkat kedua atau bahkan ketiga sebagai bagian dari koalisi.

Perusahaan Maya
Seperti yang kita ketahui sebelumnya, keterbatasan dari integral vertikal sangatlah banyak. Masyarakat teknologi terus menuntut spesialisasi lebih lanjut yang nantinya dapat membuat integrasi vertikal menjadi semakin rumit. Lebih dari itu, sebuah perusahaan yang memiliki semua divisi atau departemen mungkin menjadi terlalu birokratis untuk menjadi perusahaan kelas dunia. Maka dari itu diperlukan pemasok yang fleksibel. Perusahaan maya mengandalkan berbagai jenis hubungan pemasok untuk menyediakan jasa atau permintaan yang diinginkan. Perusahaan maya memiliki batasan organisasi yang selalu berubah dan bergerak, seta menjadikan mereka dapat menciptakan sebuah perusahaan unik untuk memenuhi permintaan pasar yang berubah-ubah.

Mengelola Rantai Pasokan
Dalam rantai pasokan terdapat sejumlah permasalahan manajemen yang mengakibatkan pemborosan. Untuk mencapai kesuksesan pengelolaan rantai pasokan dimulai dari kesepakatan tujuan bersama, diikuti dengan kepercayaan bersama, dan dilanjutkan dengan budaya organisasi yang sejalan.
1. Kesepakatan atas tujuan bersama
Rantai pasokan yang terintegrasi memerlukan bukan hanya kontrak kerja sama tetapi juga distributor perlu menghargai pelanggan akhir sebagai satu - satunya penanam modal di rantai pasokan. Untuk itu, distributor perlu pemahaman misi, strategi, dan sasaran organisasi agar dapat menambah nilai ekonomi dan memaksimalkan isi total produk.

2. Kepercayaan
Anggota rantai pasokan harus saling berhubungan untuk berbagi informasi. Hubungan ini akan berhasil jika risiko, dan penghematan biaya serta aktivitas seperti penelitian konsumen, analisis penjualan, prediksi, dan perencanaan produksi dijadikan aktivitas bersama. Hubungan tersebut dibangun atas dasar kepercayaan sehingga diperoleh rantai pasokan yang efektif dan efisien.
3. Budaya organisasi yang sejalan
Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki budaya organisasinya sendiri. Apabila perusahaan dan pemasok memiliki budaya organisasi yang sejalan, ini merupakan keuntungan untuk membuat rantai pasokan yang baik.

Permasalahan dalam Rantai Pasokan
Terdapat tiga permasalahan yang membuat pengembangan rantai pasokan menjadi rumit, yaitu optimasi lokal, insentif, dan lot berukuran besar.
1. Optimasi lokal
Apabila terjadi sedikit kenaikan permintaan konsumen, umumnya diatasi secara berlebihan sehingga terjadi stok yang berlebihan. Dilain hal, apabila terjadi sedikit penurunan permintaan konsumen, umumnya diatasi secara berlebihan sehingga terjadi kekurangan stok. Padahal, kedua hal tersebut tidak diinginkan oleh anggota rantai pasokan.
2. Insentif
Dengan adanya insentif, perusahaan dapat memasok barang dagangan ke distributor (keadaan dimana masuknya barang dagangan ke rantai pasokan untuk penjualan yang belum terjadi). Akan tetapi dengan adanya insentif pula, menimbulkan fluktuasi yang mahal bagi seluruh anggota rantai.
3. Lot Besar
Pengiriman lot berukuran besar sering terjadi karena cenderung akan mengurangi biaya per unit, akan tetapi hal ini pun juga merupakan masalah yang mengakibatkan penyimpangan. Hal ini sering dilakukan karena dengan melakukan pengiriman lot besar dan proses produksi yang berjalan jangka panjang akan menurunkan biaya pengiriman dan produksi per unit. Akan tetapi hal ini mengakibatkan penyimpangan yaitu gagalnya menunjukkan penjualan nyata dan meningkatkan biaya penimbunan.



Peluang dalam Rantai Pasokan yang Terintegrasi
Peluang dalam rantai pasokan untuk manajemenyang efektif meliputi sepuluh hal,yaitu:
1. Pull Data yang Akurat
Pull data yang akurat dapat dihasilkan dengan (1) informasi point of sales (POS) sehingga setiap anggota rantai pasokan dapat melakukanpenjadwalan secara efektif, dan (2) pemesanan yang dibantu komputer (computer assisted ordering – CAO).
2. Pengurangan Ukurang Lot
Pengurangan ukuran lot meliputi : (1) membuat pengiriman ekonomis yang kurang dari muatan lot ; (2) menyediakan potongan harga berdasarkan pada volume tahunan total ; serta (3) mengurangi ongkos pemesanan melalui teknik tertentu seperti pemesanan tetap (standing order) dan berbagai bentuk pembelian secara elektronik.
3. Kontrol Pengisian Ulang Satu Tahap (Single Stage Control of Replenishment)
Menetapkan satu pihak dalam rantai pasokan sebagai penanggung jawab untuk mengawasi dan mengatur persediaan bagi pedagang eceran.
4. Persediaan yang Dikelola Vendor (Vendor Managed Inventory – VMI)
Sebuah sistem dimana pemasok mempertahankan bahan untuk pembeli yang kerap mengirimkan langsung ke bagian penggunaan.
5. Blanket Order
Suatu komitmen/kontrak pembelian jangka panjang untuk barang-barang yang akan dikirim.
6. Standardisasi
Melakukan upaya menaikkan tingkat standardisasi agar memperoleh berbagai komponen yang serupa dengan proses dan spesifikasi teknik yang sedikit berbeda.
7. Penangguhan (Poseponement)
Menunda modifikasi atau penyesuaian apapun pada produk (menjaganya tetap generik) selama mungkin. Konsepnya dalah meminnnimalkan variasi internal dan memaksimalkan variasi eksternal.
8. Drop shipping
Aktivitas pengiriman langsung kepada konsumen, sehingga menghemat waktu dan biaya pengiriman.


9. Pass Through Facility
Barang-barang ditahan pada pusat pengiriman, kemudian dikirimkan dengan segera  dari pusat pengiriman.
10. Perakitan Saluran (Channel Assembly)
Modul dan komponen dikirimkan kepada distributor, kemudian kompenen dan modul tersebut dirakit, diuji, dan dikirim oleh distributor.

Procurement
Procurement management (manajemen pengadaan ) adalah manajemen pengelolaan dalam usaha memperoleh barang atau jasa yang merupakan bagian dari mata rantai suatu sistem produksi tertentu.
Pengertian e-procurement
e-Procurement adalah proses pengadaan barang/jasa yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik yang berbasis web/internet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum, pra-kualifikasi dan sourcing secara elektronik dengan menggunakan modul berbasis website. Dukungan Teknologi Informasi ini dapat meningkatkan kapabilitas Governmet dalam memberikan kontribusi bagi penciptaan nilai tambah, serta mencapai efektifitas dan efisiensi.
Proses Pengadaan barang dan jasa yang dilakukan dengan menggunakan e-procurement secara signifikan akan meningkatkan kinerja, efektifitas, efisiensi, transparansi, akuntabilitas transaksi yang dilakukan, selain itu biaya operasional dapat dikurangi secara signifikan karena tidak diperlukan lagi penyerahan dokumen fisik dan proses administrasi yang memakan waktu dan biaya.

Tujuan Procurement Management adalah utk memastikan agar proses pengadaan berjalan dengan lancar sehingga produk dan jasa yang dibutuhkan bisa didapat di saat yang tepat, dalam jumlah yang tepat, dengan kualitas yang tepat dan dengan harga yang tepat.
Tugas-tugas bagian pengadaan tidak terbatas hanya pada
kegiatan rutin pembelian.Secara umum, tugas-tugas yang dilakukan mencakup:



 1.  Merancang hubungan yang tepat dengan supplier.
Hubungan dengan supplier bisa bersifat kemitraan jangka panjang maupun hubungan transaksional jangka pendek. Baik berupa model hubungan, relationship, berapa jumlah Supplier
2. Memilih supplier. Kegiatan memilih supplier bisa memakan waktu dan sumber daya yang tidak sedikit apabila supplier yang dimaksud adalah supplier kunci.Kesulitan akan lebih tinggi kalau supplier-supplier yang akan dipilih berada di mancanegara (global suppliers). Supplier-supplier kunci yang berpotensi untuk menjalin hubungan jangka panjang, proses pemilihan ini bisa melibatkan evaluasi awal, mengundang mereka untuk presentasi, kunjungan lapangan (site visit) dan sebagainya.Pemilihan supplier-supplier kunci harus sejalan dengan strategi supply chain
3. Memilih dan mengimplentasikan teknologi yang cocok.
 Kegiatan pengadaan selalu membutuhkan bantuan teknologi.Teknologi yang lebih tradisional dan lumrah digunakan adalah telepon dan fax.Saat ini banyak perusahaan yang menggunakan electronic procurement (e-procurement) yakni aplikasi internet untuk kegiatan pengadaan.
4. Memelihara data item yang dibutuhkan dan data supplier.
 Bagian pengadaan harus memiliki data lengkap tentang item-item yang dibutuhkan maupun data tentang supplier-supplier mereka.Beberapa data supplier yang penting untuk dimiliki adalah nama dan alamat masing-masing supplier, item apa yang mereka pasok, harga per unit, lead time pengiriman, kinerja masa lalu,serta kualifikasi supplier termasuk juga kualifikasi seperti ISO.
5. Melakukan proses pembelian.
          Proses pembelian bisa dilakukan dengan beberapa cara,misalnya pembelian rutin dan pembelian dengan melalui tender atau lelang, (auction).Pembelian rutin dan pembelian dengan tender melewati prosesproses yang berbeda.
 6. Mengevaluasi kinerja supplier.
          Hasil penilaian ini digunakan sebagai masukan bagi supplier untuk meningkatkan kinerja mereka.Kriteria yang digunakan untuk menilai supplier seharusnya mencerminkan strategi supply chain dan jenis barang yang dibeli




Katalog Online

Katalog menyediakan informasi terkiini tentang produk dalam bentuk elektronik,Katalog online terdiri dari tiga versi:
1.         Katalog yang disediakan oleh vendor
2.         Katalog yang disediakan oleh perantara
3.         Katalog bursa online

Pemilihan Vendor

Keputusan dari siapa perusahaan membeli barang atau jasa, dibagi menjadi 3 tahap :
Evaluasi vendor, mencakup proses menemukan vendor yang potensial dan menentukan kemungkinan bahwa mereka akan menjadi pemasok yang baik.
Pengembangan vendor, pembeli memastikan bahwa vendor menghargai kebutuhan  mutu, perubahan teknis, jadwal dan pengiriman, sistem pembayaran pembeli, dan kebijakan pengadaan. Tahap ini dapat mencakup pelatihan, bantuan teknis dan produksi, hingga prosedur perpindahan informasi.
Negoisasi, sering dipusatkan pada mutu, pengiriman, pembayaran, dan biaya. Tipe strategi negoisasi :
1.       Model harga berdasarkan biaya, mengharuskan pemasok membuka kasnya kepada pembelidan harga kontrak berdasarkan waktu dan bahan baku atau biaya tetap.
2.       Model harga berdasarkan pasar, membuat harga berdasarkan harga yang diumumkan, lelang, atau indeks.
3.       Penawaran kompetitif, dipakai ketika pemasok tidak ingin mendiskusikan biaya atau di mana tidak terdapat pasar yang nyaris sempurna

MANAJEMEN LOGISTIK

Aktivitas pengadaan dapat dikombinasikan dengan berbagai aktivitas pengiriman, pergudangan, dan persediaan untuk membentuk suatu sistem logistik. Tujuan manajemen logistik (logistics management) adalah mencapai efisiensi operasi melalui integrasi aktivitas pengadaan, pemindahan, dan penyimpanan bahan. Ketika biaya transportasi dan persediaan cukup besar, baik pada sisi input maupun output dari proses produksi, penekanan pada logistik diperlukan. Ketika masalah logistik menjadi penting atau mahal, banyak perusahaan memilih melakukan pengalihdayaan atas fungsi fungsi logistik. Spesialis logistik dapat memberikan keahlian yang tidak dimiliki dalam suatu perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan logistik memiliki teknologi pelacakan yang mengurangi kerugian transportasi dan mendukung jadwal pengiriman yang ketat terhadap waktu pengiriman yang tepat. Keunggulan bersaing yang potensial diperoleh melalui pengurangan biaya maupun peningkatan pelayanan pelanggan.
Perusahaan-perusahaan mengetahui bahwa distribusi barang dari dan ke fasilitas mereka dapat menghabiskan 25% dari biaya produknya. Terlebih lagi, harga distribusi total di Amerika Serikat lebih dari 10% produk nasional brutonya. Karena biaya yang tinggi ini, perusahaan-perusahaan mengevaluasi sarana distribusi mereka secara konstan. Lima sarana distribusi yang utama adalah truk, kereta api, transportasi udara, transportasi air, dan saluran pipa.
Tujuan manajemen logistik adalah mencapai efisiensi operasi melalui integrasi aktivitas pengadaan, pemindahan, dan penyimpanan bahan. Ketika masalah logistik menjadi penting atau mahal, banyak perusahaan memilih melakukan pengalihdayaan atas fungsi-fungsi logistik.
Sistem Distribusi
  • Truk Sebagian besar barang produksi diangkut oleh truk-truk. Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh truk adalah fleksibilitas pengirimannya. Perusahaan yang sudah mengadopsi program J1T pada tahun-tahun terakhir telah meningkatkan perhatian mereka pada pengendara truk unluk mengambil dan mengirimkan barang tepat waktu, tanpa kerusakan, serta dengan pekerjaan administrasi yang baik dan biaya rendah. Perusahaan truk terus meningkatkan penggunaan komputer untuk memantau cuaca, menemukan rute yang paling efektif, mengurangi biaya bahan bakar, dan mencari cara yang paling efisien untuk membongkar barang. Kendati adanya kemajuan-kemajuan ini, rata-rata kapasitas utilisasi industri pengiriman dengan kendaraan bermotor ini hanya mencapai 50%. Kekurangan utilisasi tersebut membebani perekonomian Amerika Serikat lebih dari $31 miliar per tahun. Untuk meningkatkan efisiensi logistik, industri tersebut mengembangkan situs Web seperti koneksi Schneider National yang membuat pengirim dan perusahaan truk saling bertemu untuk memanfaatkan kapasitas yang berlebih ini. Pengirim dapat memilih dari ribuan perusahaan kiriman Amerika Utara yang telah terdaftar di logistik Schneider.
  • Kereta Api Perusahaan kereta api di Amerika Serikat mempekerjakan 200.000 karyawan dan mengirimkan 90% batubara, 67% mobil. 68% produk kertas, dan sekitar separuh dari seluruh makanan, kayu gergajian, dan bahan kimia. Proses kontainerisasi telah melakukan pengiriman dengan menggunakan truk gandeng yang sering dibuat bersusun sebagai sarana distribusi yang dikenal. Lebih dari 13 juta muatan truk gandeng di Amerika Serikat dipindahkan setiap tahunnya dengan menggunakan kereta api. Akan tetapi, dengan pertumbuhan JIT, kereta api telah menjadi pecundang terbesar karena manufaktur dengan lot berukuran kecil membutuhkan pengiriman yang teratur dan lebih kecil yang cenderung dipindahkan dengan menggunakan pesawat atau truk.
  • Angkutan Udara Angkutan udara mewakili hanya sekitar 1% bobot muatan yang dikirimkan di Amerika Serikat. Bagaimanapun juga, perkembangan perusahaan angkutan udara belakangan ini, seperti FedEx, UPS, dan DHL, membuatnya menjadi jenis pengiriman yang tumbuh paling cepat. Jelas bahwa angkutan udara menawarkan kecepatan dan dapat dihandalkan untuk mengangkut barang secara nasional dan internasional, khususnya barang-barang yang ringan, seperti obat-obatan untuk keadaan darurat dan medis, bunga, buah-buahan, dan komponen elektronik.
  • Sarana Transportasi Air Transportasi air merupakan salah satu sarana transportasi muatan yang paling tua, dimulai dari pembangunan Erie Canal di tahun 1817. Sarana transportasi air yang termasuk di Amerika Serikat, yaitu sungai, kanal, Danau-danau Besar (Great Lakes), pantai, dan laut yang menghubungkannya dengan negara-negara lain. Muatan yang dikirimkan lewat air umumnya berukuran besar dan bernilai rendah, seperti bijih besi, biji-bijian, semen, batubara, bahan kimia, batu gamping, dan produk minyak. Secara internasional, jutaan kontainer dikirimkan dengan biaya yang sangat rendah melalui kapal-kapal besar setiap tahunnya. Sistem distribusi ini sangat berarti jika biaya pengiriman dianggap lebih penting dibandingkan dengan kecepatan pengiriman.
  • Saluran Pipa Saluran pipa merupakan sebuah bentuk penting untuk mengangkut minyak mentah, gas alam, produk minyak, dan bahan kimia lain. Sembilan puluh persen anggaran negara bagian Alaska berasal dari 1,5 juta barel minyak yang dipompa per hari melalui saluran pipa di Teluk Prudhoe.
Logistik Pihak Ketiga
Manajer rantai pasokan mungkin mendapati bahwa melakukan pengalihdayaan logistik bermanfaat dalam menurunkan investasi dan biaya persediaan sambil juga meningkatkan keandalan dan kecepatan pengiriman. Perusahaan spesialisasi pengiriman mendukung tujuan ini dengan mengoordinasikan sistem persediaan pemasok dejigan kemampuan layanan perusahaan pengiriman. Sebagai contoh, FedEx berhasil menggunakan Internet untuk pelacakan online. Di FedEx.com, pelanggan dapat inenghitusg biaya pengiriman, mencetak label, menyesuaikan faktur, dan melacak status paket semuanya pada situs Web yang sama. FedEx, UPS, dan DHL memainkan peranan penting dalam proses logistik perusahaan-perusahaan lain. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan menjalankan server untuk situs Web perusahaan pengecer. Pada kasus seperti Dell Computer, FedEx menjalankan gudang yang mengambil, mengemas, menguji, dan merakit produk, kemudian menangani pengiriman dan mengurus bea cukai jika diperlukan. Kotak Penerapan MO "Peranan DHL dalam Rantai Pasokan" memberikan contoh lain bagaimana pengalihdayrtan logistik dapat mengurangi biaya s^rta memperkecil persediaan dan waktu pengiriman.

Semakin lama sebuah produk berada dalam proses pengangkutan, semakin banyak investasi yang harus dikeluarkan perusahaan. Namun, pengiriman yang lebih cepat umumnya lebih mahal dibandingkan dengan pengiriman yang lambat. Cara sederhana untuk memperoleh gambaran proses penyeimbangan hal ini adalah mengevaluasi biaya penggudangan bahan, dibandingkan dengan biaya pengiriman.

Contoh:
Menentukan Biaya Penggudangan Harian
Pengiriman konektor baru untuk semikonduktor dilakukan dari San Jose ke Singapura untuk dirakit. Harga konektor adalah $1.750 dan biaya penggudangan adalah 40% per tahun Suatu perusahaan penerbangan dapat mengirimkan konektor tersebut 1 hari lebih cepat daripada pesaingnya dengan tambahan biaya $20.
Pendekatan: Pertama, kita tentukan biaya penggudangan per hari, kemudian membandingkan biaya penggudangan per hari dengan biaya pengiriman yang lebih cepat
Solusi : Biaya penggudangan produk per hari            = (biaya penggudangan tahunan x nilai produk) / 365
= (0,40 x $l.750)/365
= $1.92
Karena biaya penghematan per hari adalah $20—lebih besar dibandingkan dengan biaya penggudangan per hari sebesar $1.92—maka diputuskan untuk memilih sarana pengiriman yang lebih murah (menahan barang sehari) dan membiarkan barangnya dikirimkan satu hari lebih lama Hal ini akan menghemat $18,08 ($20 - $1,92).
Pemahaman Solusinya akan menjadi sangat berbeda jika penundaan pengiriman konektor ke Singapura selama satu hari akan membuat pelanggan marah atau menunda pembayaran produk akhir sebesar $150.000. (Bahkan, bunga 1 hari untuk uang senilai $150.000 atau pelanggan yang marah membuat penghematan senilai $18,08 menjadi tidak berarti lagi.)
Latihan pembelajaran (ika biaya penggudangan 100% per tahun, apa keputusannya? (Jawaban Bahkan dengan biaya penggudangan $4,79 per hari. pengiriman yang lebih murah tetaplah menjadi pilihan.
Contoh diatas hanya mempertimbangkan biaya penggudangan yang dibandingkan dengan biaya pengiriman. Bagi manajer operasi atau logistik, terdapat banyak pertimbangan lain, termasuk mengatur pengiriman untuk menjaga suatu jadwal, memasarkan produk baru, dan menjaga agar pelanggan tetap senang. Perkiraan biaya-biaya lain ini bisa ditambahkan pada perkiraan biaya penggudangan harian. Menentukan dampak dan biaya dari sekian banyak pertimbangan lain inilah yang membuat proses evaluasi alternatif pengiriman menjadi begitu menarik.

Logistik, Keamanan, dan JIT
Mungkin tidak ada masyarakat yang lebih terbuka daripada di Amerika Serikat. Ini mencakup perbatasan dan pelabuhannya. Dengan dihilangkannya batasan-batasan pada North American Free Trade Agreement (NAFTA), perluasan globalisasi, serta peningkatan penggunaan pengiriman JIT, perbatasan dan pelabuhan Amerika Serikat menjadi terbanjiri. Sekitar 16 juta kontainer memasuki pelabuhan-pelabuhan Amerika Serikat setiap tahunnya, bersama dengan ribuan pesawat, mobil, dan truk per hari Bahkan, dalam kondisi terbaiknya, sekitar 5% pergerakan kontainer mengalami salah jalur, pencurian, kerusakan, atau keterlambatan yang parah.
Sejak serangan teroris pada 11 September 2001, rantai pasokan menjadi lebih rumit, dan dapat diperkirakan akan menjadi lebih rumit. Meskipun demikian, inovasi- inovasi teknologi dalam rantai pasokan telah memperbaiki logistik, keamanan, dan JIT. Sekarang, teknologi mampu mengetahui lokasi, isi, dan kondisi truk serta kontainer. Perangkat-perangkat baru dapat mendeteksi apakah seseorang telah merusak kontainer yang disegel dan dapat mengirimkan informasi tersebut kepada pengirim atau penerima melalui satelit atau radio. Detektor gerak juga dapat dipasang di dalam kontainer. Sensor-sensor lainnya dapat mencatat data bagian dalam kontainer, seperti suhu, guncangan, aktivitas radioaktif, dan apakah kontainernya sedang bergerak. Melacak kontainer yang hilang, mengidentifikasi keterlambatan, atau sekadar mengingaliun seorang dalam rantai pasokan bahwa sebuah pengiriman sedang dalam perjalanan akan membantu memperlancar pengiriman. Peningkatan dalam keamanan dapat membantu JIT dan peningkatan dalam JIT dapat membantu keamanan Keduanya dapat memperbaiki logistik rantai pasokan.

MENGUKUR KINERJA RANTAI PASOKAN
Seperti semua manajer lain, manajer rantai pasokan memerlukan standar (atau metrik sebagaimana sering disebut) untuk mengevaluasi kinerjanya. Evaluasi terhadap rantai pasokan penting bagi manajer rantai pasokan karena menghabiskan sebagian besar uang perusahaan. Terlebih lagi, mereka membuat jadwal dan keputusan yang menentukan jumlah aset yang berbentuk persediaan. Hanya dengan metrik yang efektif, seorang manajer dapat menentukan seberapa baik kinerja rantai pasokan dan seberapa baik aset-asetnya dimanfaatkan. Sekarang, kita akan membahas kedua metrik tersebut.
Metrik benchmark (tolok ukur) yang ditunjukkan pada Tabel dibawah memusatkan perhatian pada masalah pengadaan dan kinerja vendor. Perusahaan benchmark kelas dunia merupakan hasil dari rantai pasokan yang dikelola dengan baik untuk menurunkan biaya, waktu tunggu, keterlambatan pengiriman, dan kekosongan persediaan sementara juga meningkatkan kualitas.
Metrik benchmark

Aset yang Berbentuk Persediaan Di sini, tiga ukuran spesifik dapat membantu. Ukuran pertama adalah jumlah uang yang diinvestasikan pada persediaan dan biasanya dinyatakan dalam persentase aset, seperti ditunjukkan pada Persamaan ini
Persentase yang diinvestasikan pada persediaan = (Jumlah investasi
persediaan/Jumlah aset) x 100
contoh:
Melacak investasi persediaan di Home Depot
Manajemen Home Depot ingin melacak investasinya pada persediaan sebagai salah satu ukuran kinerjanya. Home Depot memiliki $11,4 miliar yang dnnvestasikan pada persediaan dan aset sejumlah $44,4 miliar pada tahun 2006.
Solusi : Persentase yang diinvestasikan pada persediaan = (11,4/44,4) x 100 = 25,7%.
Pemahaman : Lebih dari seperempat aset Home Depot berbentuk persediaan.
Latihan pembelajaran: Jika Home Depot dapat menurunkan investasinya menjadi 20% dari aset, berapakah uang yang dibebaskan untuk digunakan bagi keperluan lain'
[Jawaban: 11,4 -(44,5x0.2) = $2,5 miliar.]
Perbandingan yang spesifik dengan pesaing dapat membantu proses evaluasi, (umlah aset yang berbentuk persediaan pada usaha manufaktur mendekati 20%, pada pedagang grosir 34%, dan pedagang eceran 27%—dengan variasi yang luas serta bergantung pada model bisnis dan manajemennya (lihat Tabel 1 dibawah).
Ukuran kedua untuk kinerja rantai pasokan adalah perputaran persediaan (lihat pada tabel 2 dibawah) dan kebalikannya adalah lama pasokan. Perputaran persediaan dihitung per tahun dengan menggunakan Persamaan ini:
Perputaran persediaan = Biaya barang yang terjual/Investasi persediaan
Biaya barang yang dijual adalah biaya untuk memproduksi barang atau jasa yang dijual pada periode tertentu. Rata-rata investasi persediaan adalah rata-rata nilai persediaan untuk periode yang sama. Hal ini dapat berupa rata-rata beberapa periode persediaan atau jumlah persediaan awal dan akhir dibagi dua. Rata-rata investasi persediaan kerap hanya berdasarkan investasi persediaan pada akhir periode—biasanya di akhir tahun.
Tabel 1 :Persediaan sebagai persentase dari Jumlah Aset (dengan contoh kinerja luar biasa)

Tabel 2 : Contoh perputaran Persediaan per tahun


Contoh 5
Perputaran persediaan di PepsiCo, Inc.
PepsiCo. Inc., produsen dan distributor minuman, makanan kudapan, dan Quaker Foods memberikan laporan tahunan 2005 berikut (dinyatakan dalam $ miliar). Tentukan perputaran dan persediaan mingguan PepsiCo.

Penghasilan bersih

$32,5
Biaya barang yang dijual

$14,2
Persediaan:


Persediaan bahan mentah
$0,74

Persediaan proses kerja
$0.11

Persediaan barang jadi
$0.84

lumlah investasi persediaan

$1.69

Pendekatan Gunakan perhitungan perputaran persediaan untuk mengukur kinerja persediaannya. Biaya barang yang dijual adalah $14,2 miliar, jumlah persediaan adalah jumlah bahan mentah $0,74 miliar, proses kerja $0,11 miliar, dan barang jadi $0.84 miliar. Jadi. jumlah investasi persediaan sebesar $1,69 miliar.
Solusi :
Perputaran persediaan = Biaya barang yang dijual/Investasi persediaan = 14,2/1,69 = 8.4
Pemahaman : Sekarang, kita memiliki sebuah ukuran umum yang standar untuk mengevaluasi kinerja.
Latihan pembelajaran Jika biaya barang yang dijual Coca-Cola adalah $ 10,8 miliar dan investasi persediaannya adalah $0,76 miliar, berapakah perputaran persediaannya? [Jawaban: 14,2 ]
Lama pasokan mungkin lebih bermakna bagi sektor layanan pedagang grosir dan eceran daripada bagi sektor manufaktur. Ini dihitung sebagai kebalikan dari perputaran persediaan:

Investasi persediaan
Lama pasokan =                                                                                                    .

(Biaya tahunan barang yang dijual/52 minggu)




Contoh 6
Menentukan Lama Pasokan pada PepsiCo.
Dengan menggunakan data di Contoh 5, manaiemen ingin mengetahui lama pasokannya.
Pendekatan: Sekarang, kita mengetahui investasi persediaan adalah $1,69 miliar dan penjualan mingguan sama dengan biaya tahunan barang yang dijual f» 14,2 miliar) dibagi 52 = $14,2/52 = $0.273 miliar.
Solusi : Dengan menggunakan Persamaan (11-3), kita hitung lama pasokannya:
Lama pasokan = (Inventasi persediaan/Rata-rata biaya mingguan barang yang dijual) 1,69/0,273 = 6,19 minggu
Pemahaman: Sekarang, kita memiliki ukuran standar untuk mengevaluasi kelanjutan kinerja perusahaan atau membandingkan perusahaan tersebut.
Latihan pembelajaran  :
Jika rata rata investasi persediaan Coca-Cola adalah $0,76 miliar dan rata rata biaya mingguan barang yang dijualnya adalah $0.207 miliar, berapa lama pasokan perusahaan? | Jawaban: 3,67 minggu.














Kesimpulan


Manajemen rantai pasokan sangatlah penting dalam menurunkan besarnya investasi persediaan. Pergerakan barang yang cepat adalah kuncinya. Sebagai contoh, Wal-Mart telah memimpin sektor penjualan eceran dengan manajemen rantai pasokannya yang terkenal sedunia. Dengan hal tersebut, Wal-Mart telah menciptakan suatu keunggulan bersaing. Dengan armada truknya, pusat distribusi, dan sebuah sistem komunikasi canggih miliknya sendiri, Wal Mart (dengan bantuan para pemasoknya) dapat mengisi rak-rak di toko tokonya rata-rata dua kali seminggu. Para pesaingnya melakukan pengisian ulang setiap seminggu sekali. Pengisian ulang yang ekonomis dan cepat berarti respons cepat terhadap perubahan produk dan kesukaan pelanggan, juga investasi persediaan yang lebih rendah Demikian saat banyak produsen berusaha keras menaikkan perputaran persediaan lebih dari 10 kali per tahun, perputaran persediaan Dell Computer melebihi 90 dan lama pasokannya diukur dalam hitungan hari, bukan minggu. Manajemen rantai pasokan memberikan keunggulan bersaing jika perusahaan merespons permintaan pasar global dan sumber-sumber global secara efektif.

No comments:

Post a Comment