TEORI
Z
Teori Z adalah sebuah pendekatan
manajemen berdasarkan kombinasi dari manajemen Amerika dan manajemen Jepang.
Filosofi manajemen yang ditandai antara lain, hubungan jangka panjang pekerjaan
tetap, pengambilan keputusan secara konsensus dan tanggung jawab individu dalam
konteks kelompok serta tinjauan kinerja secara regular dan tegas, yang
memberikan umpan balik yang dituntut sebagian besar karyawan. Teori Z lebih
menekankan pada peran dan posisi karyawan dalam perusahaan yang dapat membuat
para pekerja menjadi nyaman, betah, senang dan merasa menjadi bagian penting
dalam perusahaan. Dengan demikian, maka karyawan akan lebih efektif dan efisien
dalam melakukan pekerjannya. Teori ini menganggap rasa aman (security) secara khusus mempunyai arti
penting.
Teori Z ini juga menekankan
perkembangan hubungan kepercayaan (trust
relationship) antara pemimpin dan yang dipimpin. Penekanan tersebut
didasarkan pada asumsi bahwa motivasi orang yang pertama bersifat internal.
Namun perasaan-perasaan itu harus diperketat oleh komitmen yang jelas terhadap
karyawan dari pihak pimpinan.
Teori Z melihat pengambilan
keputusan kolektif dan tanggung jawab kelompok memberikan dukungan sosial yang
diperlukan bagi tercapainya kinerja puncak. Hal tersebut terjadi lewat
penciptaan rasa aman yang memungkinkkan para karyawan menyampaikan ide-ide baru
tanpa takut ditolak ataupun takut gagal.
Pada intinya Teori Z ini menitik
beratkan pada sikap dan tanggung jawab para karyawan suatu organisasi.
Asumsi-asumsi pada Teori Z:
Asumsi-asumsi pada Teori Z:
1. Tangung
jawab diberikan secara perorangan dan mengakui prestasi individu.
2. Karena
tanggung jawab bersifat individu, maka karyawan bebas bekerja menggunakan
keterampilan yang dimilikinya.
3. Karyawan
dipekerjakan seumur hidup, agar terjadi rasa aman dan loyalitas terhadap
perusahaan.
4. Pengambilan
keputusan dilakukan dengan cara konsensus atau secara terbuka. Walaupun akan
memakan waktu yang lebih lama namun tingkat keberhasilan pengimplementasian
hasil keputusan yang didapat akan lebih tinggi karena mendapat dukungan dari
mayoritas karyawan.
5. Promosi
dilakukan perlahan-lahan dari bawah dan proses evaluasi prestasi dan promosi
dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan masalah dengan para karyawan.
Kelebihan Teori Z:
Upaya perusahaan untuk mengikat
karyawan dengan loyalitas tanpa batas, sehingga karyawan bekerja dalam sikap
yang penuh integritas untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Kelemahan Teori Z:
1. Kemampuan
perusahaan menurun dalam komitmennya untuk tetap mempertahankan karyawan.
Terlebih pada saat terjadi ketidakpastian ekonomi yang merusak sektor finansial
dan bisnis perusahaan.
2. Membutuhkan
banyak pengorbanan, karena sifatnya yang holistik dan kurang sederhana.
Pada penerapan teori Z, perusahaan
menganggap karyawan adalah keluarga. Sehingga mereka harus diperlakukan juga
layaknya anggota keluarga mereka sendiri. Contoh penerapan teori ini bisa
dilihat pada para pekerja seni, khususnya pada profesi sutradara. Mereka bisa
bekerja selama apapun mereka mau dan mereka juga memiliki kebebasan dalam
mengeksplorasi imajinasi dan kreativitas yang mereka miliki. Tetapi di lain
sisi mereka juga mempunyai tanggung jawab secara personal kepada PH (Production House) yang menaungi mereka.
Keputusan untuk pengerjaan proyek film pun juga diambil berdasarkan keputusan
bersama beberapa pihak yang tergabung dalam PH tersebut, meliputi investor,
produser, dll.
No comments:
Post a Comment