Sunday, May 8, 2016

Manajemen Sumberdaya Manusia - Pendisiplinan Karyawan

PENDISIPLINAN KARYAWAN.
Disiplin merupakan suatu hal yang sangat penting bagi suatu organisasi.Disiplin bukan hanya untuk disiplin mengenai hasil kerja saja, namun juga dalam hal karyawan. Apabila karyawan tidak disiplin maka hasil kerja mereka tidak akan maksimal. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi karena tanpa dukungan disiplin personil yang baik, maka organisasi akan sulit dalam mewujudkan tujuanya. Jadi dapatlah dikatakan bahwa kedisplinan merupakan kunci keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya:. Karena hal ini akan mendorong gairah atau semangat kerja, dan mendorong terwujudnya tujuan organisasi.
Disiplin karyawan sangatlah penting manfaatnya, karena ada tuntutan jabatan/pekerjaan dan bertujuan baik untuk karier mupun non karier karyawan baru atau lama melalui disiplin.Semakin baik disiplin karyawan, maka semakin tinggi prestasi  kerja yang dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi atau badan mencapai hasil yang optimal.
Disiplin Karyawan.                                            
Dispilin merupakan suatu keadaan tertentu dimana orang-orang yang tergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan rasa senang hati.Sedangkan kerja adalah segala aktivitas manusia yang dilakukan untuk menggapai tujuan yang telah ditetapkannya.
Pendisiplinan karyawan bertujuan untuk meningkatkan prestasi kerja dan organisasi dapat mencapai hasil yang optimal.
Disiplin berfungsi mengatur kehidupan bersama, dalam suatu kelompoktertentu atau dalam masyarakat dengan begitu, hubungan yang terjalin antara individu satu dengan individu lain menjadi lebih baik dan lancar. Disiplin merupakan sarana untuk melatih kepribadian pegawai agar senantiasa menunjukkan kinerja yang baik sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak berbentuk dalam waktu yang lama salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan melaui proses latihan. Latihan tersebut dilaksanakan bersama dilaksanakan bersama antar pegawai, pimpinan dan selurih personil yang ada dalam organisasi tersebut.


Prinsip-Prinsip Disiplin Kerja
Untuk mengkondisikan karyawan perusahaan agar senantiasa bersikap
disiplin, maka terdapat beberapa prinsip pendisiplinan sebagai berikut :
1.    Pendisiplinan dilakukan secara pribadi.
2.    Pendisiplinan harus bersifat membangun.
3.    Pendisiplinan haruslah dilakukan oleh atasan langsung dengan segera.
4.    Keadilan dalam pendisiplinan sangat diperlukan.
5.    Pimpinan hendaknya tidak seharusnya memberikan pendisiplinan
6.    pada waktu bawahan sedang absen.
7.    Setelah pendisiplinan sikap dari pimpinan haruslah wajar kembali.

Macam-macam Disiplin Kerja
a. Disiplin Diri
Menurut Jasin (1996:35) adalah disiplin yang dikembangkan atau dikontrol oleh diri sendiri.Hal ini merupakan tanggung jawab pribadi yang berarti mengakui dan menerima nilai-nilai yang ada di luar dirinya.Melalui disiplin diri karyawan-karyawan merasa bertanggung jawab dan dapat mengatur dirinya sendiri untuk kepentingan organisasi.
b. Disiplin Kelompok
            Kegiatan organisasi bukanlah kegiatan yang bersifat individu selain disiplin diri masih diperlukan disiplin kelompok.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa disiplin kelompok adalah patut, taat dan tunduknya kelompok terhadap peraturan, perintah dan ketentuan yang berlaku serta mampu mengendalikan diri dari dorongan kepentingan dalam upaya pencapaian cita-cita dan tujuan tertentu serta memelihara stabilitas organisasi dan menjalankan standar-standar organisasional.
c. Disiplin Preventif
      Disiplin preventif adalah disiplin yang ditujukan untuk mendorong
pegawai agar berdisplin diri dengan mentaati dan mengikuti berbagai standar dan peraturan yang telah ditetapkan.  Menurut T. Hani Handoko  Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standard an aturan sehingga penyelewengan- penyelewengan dapat dicegah.
                  d. Disiplin Korektif
            Disiplin korektif merupakan disiplin yang dimaksudkan untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan yang berlaku dan memperbaikinya untuk masa yang akan datang. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Prabu Mangkunegara bahwa Disiplin korektif adalah suatu upaya untuk menggerakan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku dalam perusahaan.
            e. Disiplin Progresif
      Disiplin progresif merupakan pemberian hukuman yang lebih beratterhadp pelanggaran yang berulang.Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebuh serius. Dilaksanakan disiplin progresif ini akan memungkinkan manajemen untuk membantu pegawai memperbaiki kesalahan.

Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Karyawan.

a.    Faktor Kepribadian
            Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah system nilai yang dianut.Sistem nilai yang dianut ini berkaitan langsung dengan disiplin. System nilai akan terlihat dari sikap seseorang, dimana sikap ini diharapkan akan tercermin dalam perilaku
b.   Faktor Lingkungan
       Disiplin seseorang merupakan hasil interaksi dengan lingkungan, terutama lingkungan social. Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tapi merupakan suatu proses belajar terus-menerus
       Upaya menanamkan disiplin pada dasarnya adalah menanmkan nilai-nilai, oleh karenanya komunikasi terbuka adalah kuncinya. Dalam hal ini transparan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan termasuk di dalamnya sangsi dan hadiah apabila karyawan memerlukan konsultasi terutama jika aturan-aturan dirasa tidak memuaskan karyawan.
Selain faktor kepemimpinan, gaji kesejahteraan dan sisten penghargaan yang lainnya merupakan faktor yang tidak boleh dilupakan. Gaji kesejahteraan dan system penghargaan akan memberikan motivasi kerja yang tinggi pada karyawan sehingga akan berdampak pada perilaku disiplin kerja karyawan. Sedangkan  Malayu S.P Hasibua (2006;214) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja antara lain:
1. Tujuan dan kemampuan
2. teladan pimpinan
3. Balas jasa
4. Keadilan
5. Pengawasan melekat
6. Sanksi hukuman
7. Ketegasan
8. Hubungan kemanusiaan.

Tindakan Disipliner.
Tindakan disipliner (Disciplinary action) merupakan pengenaan sanksi terhadap karyawan yang gagal memenuhi standar.Tindakan disipliner yang efektif menangani perilaku salah karyawan, bukan karyawan sebagai pribadi.Pelaksanaan tindakan disipliner yang tidak tepat berdampak buruk pada karyawan maupun organisasi.
Proses Tindakan Disipliner.
Proses tindakan disipliner bersifat dinamis dan berkelanjutan. Karena tindakan-tindakan seseorang bias mempengaruhi orang-orang lainnya dalam sebuah kelompok kerja, penerapan tindakan disipliner yang tepat bias mendorong perilaku baik dari para anggota kelompok lainnya.
Lingkungan eksternal mempengaruhi kebijakan dan tindakan disipliner. Perubahan lingkungan eksternal, seperti inovasi, teknologi, dan peraturan pemerintah yang mempengaruhi perusahaan bisa menyebabkan sebuah peraturan tidak cocok lagi dan bias menunutut untuk membuat peraturan baru lagi.
Lingkungan internal perusahaan juga mempengaruhi tindakan disipliner. Melalui pengembangan organisasi, perusahaan  bias merubah merek dan budayanya.
Setelah membuat peraturan, manajemen harus mengkomunikasikan kepada para karyawan. Seluruh karyawan harus mengetahui standar untuk bias menjadi orang yang disiplin.












Proses Tindakan Disipliner.
 


                                                        Lingkungan eksternal
                                                        Lingkungan internal

 


Pendekatan-Pendekatan Tindakan Disipliner.
Terdapat tiga konsep mengenai pelaksanaan tindakan disipliner, antara lain:
1.      Aturan tungku panas (Hot Stove Rule)
Menurut pendekatan ini, tindakan disipliner harus memiliki konsekuensi-konsekuensi berikut ini:
·         Membakar dengan segera. Tindakan disipliner harus di lakukan dengan segera sehingga karyawan yang bersangkutan dapat mengerti alasan dari tindakan itu.
·         Memberikan peringatan. Peringatan dini dilakukan untuk memberitahukan kepada karyawan terhadap peringatan bahwa hukuman akan mengikuti perilaku yang tidak dibenarkan.
·         Memberikan hukuman yang konsisten. Tindakan disipliner juga harus konsisten dalam arti setiap orang yang melakukan perbuatan yang sama akan mendapatkan hukuman yang sama.
·         Membakar tanpa pandang bulu. Tindakan disipliner harus bersifat impersonal. Setiap karyawan yang melanggar maka ia akan mendapat hukuman tanpa melihat status atau jabatan dari karyawan tersebut.
2.      Tindakan Disipliner Progresif.
Tindakan disipliner progresif (progressive disciplinary action) bertujuan untuk memastikan bahwa sanksi minimum yang diberikan sudah tepat untuk sebuah pelanggaran. Tujuan dari tindakan disipliner progresif adalah mengkomunikasikan secara formal isu-isu permasalahan kepada karyawan secara langsung dan tepat sehingga mereka bias meningkatkan kinerja.
 



tidak
                                                                                         ya
tidak
                                                                                          ya
tidak
                                                                                          ya
tidak
                                                                                         ya



3.      Tindakan Disipliner tanpa Hukuman.
Proses memberikan  karyawan cuti dibayar untuk memikirka tentang mau tidaknya ia mengikuti peraturan dan tetap bekerja untuk perusahaan disebut tindakan disipliner tanpa hukuman. Tindakan ini untuk menggantikan kebijkan-kebijakan disipliner formal yang bersifat menghukum untuk dilemma-dilema seperti keterlambatan kronis atau sikap yang buruk untuk membuat karyawan  mau mengambil tanggung jawab pribadi atas tindakan mereka dan menjadi contoh yang baik untuk mencapai misi dan visi perusahaan.
Bukti Diperlukannya Tindakan Disipliner.
Bukti tentang tindakan disipliner dibutuhkan untuk menyatakan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan, dan sebagai acuan dalam tindakan disipliner. Para pemberi kerja harus menyiapkan dokumen yang bisa menjadi bukti tindakan disipliner dan alasan-alasan pelaknsanaannya. Di dalam dokumen peringatan tindakan disipliner harus mencakup informasi sebagai berikut:
1.      Pernyataan mengenai fakta yang terkait dengan pelanggaran.
2.      Identifikasi peraturan yang telah dilanggar.
3.      Pernyataan mengenai akibat dari pelanggaran tersebut.
4.      Identifikasi atas pelanggaran yang serupa yang dilakukan oleh orang yang sama.
5.      Pernyataan mengenai konsekuensi yang mungkin terjadi jika pelanggaran tersebut dilakukan lagi.
6.      Tanda tangan dan tanggal.
Penanganan Keluhan dalam Organisasi-Organisasi Tanpa Serikat Pekerja.
Dewasa ini banyak perusahaan besar yang tidak memiliki serikat pekerja, sedangkan serikat pekerja itu penting, yaitu sebagai sarana para karyawan untuk menyampaikan keluhan-keluhannya terhadapa perusahaan.
Penyelesaiaan perselisihan alternative merupakan prosedur dimana karywan dan perusahaan menyepakati di depan bahwa setiap masalah akan diselesaikan dengan cara yang disepakati. Adapun cara penanganannya sebagai berikut:
Ø  Ombudsman adalah pejabat keluhan yang memiliki akses ke manajemen puncak dan bertugas mendengarkan keluhan karyawan, menyelidiki, dan merekomendasikan tindakan yang tepat.
Ø  Pemberhentian (termination) adalah hukuman terberat yang dapat diberikan organisasi terhadap karyawan dengan cara memberhentikan seluruh aktivitas, tugas dan tanggungjawab karyawan oleh perusahaan.
o   Pemberhentian karyawan nonmanajerial/nonprofessional.
Karyawan nonmanajerial adalah karyawan yang bekerja sebagai buruh, pengemudi, pramuniaga, bukan seorang manajer atau orang yang terlatih secara professional.Untuk pemberhentian karayawan nonmanajerial pemberhentian dapat dilakukan dengan mudah, sebab biasanya sudah didefinisikan secara jelas alasan pemberhentiannya.
o   Pemberhentian Eksekutif.
Biasanya pemberhentian eksekutif dilakukan oleh dewan direksi, sebab para eksekutif ini memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan.Pemberhentian para eksekutif ini kebanyakan disebabkan menurunnya ketidak percayaan dewan direksi kepada para eksekutif/CEO.
o   Pemberhentian manajer tingkat menengah dan tingkat bawah serta para professional.
Ada kemungkinan para manajer tingkat menengah dan bawah juga mendapatkan pemberhentian dengan berbagai alasan.
Alternatif Pemberhentian.
·         Demosi.
Proses memindahkan karyawan ke tingkat tugas dan tanggungjawab yang lebuk rendah yang biasanya juga mencakup pengurangan bayaran.
·         Transfer.
Perpindahan lateral dari karyawan dalam suatu organisasi. Manajer dapat mentranfer para karyawan dibidang lain dalam organisasi, atau bahkan karyawan dapat berpindah tempat dalam kantor bahkan pindah lokasi tempat bekerja.
·         Promosi.
Pemindahan seseorang ke sebuah posisi pada level yang lebih tinggi dalam organisasi.
·         Pengunduran diri.
Tidak banyak juga karyawan yang mengundurkan diri terhadap pekerjaannya dalam berbagai alasan.Perusahaan harus mengetahui alasan-alasan para karyawan-karyawa ini mengundurkan diri, apalagi karyawan yang berpotensi dan memiliki kualitas yang berpengaruh pada perusahaan.
Wawancara pengunduran diri, adalah cara untuk mengungkapkan alasan sebenarnya bagi para karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka, wawancara tersebut dilaksanakan sebelum karyawan meninggalkan perusahaan dan memberikan informasi mengenai cara memperbaiki penyebab ketidakpuasan dan mengurangi turnover.
Kuisioner pasca pengunduran diri, kuisioner yang dikirim kepada mantan karyawan beberapa minggu setelah mereka meninggalkan perusahaan untuk menemukan alasan sebenarnya mereka mengundurkan diri.
Survei sikap dilakukan untuk mempertahankan karyawan yang berkualitas.Survei sikap adalah survei untuk mencari masukan dari karyawan untuk mengungkapkan perasaan mereka terhadap topik-topik seperti pekerjaan yang mereka jalankan, atasan mereka, lingkungan kerja, fleksibilitas ditempat kerja, peluang untuk maju, kesempatan untuk pelatihan dan pengembangan dan system kompensasi perusahaan.
Pemberitahuan pengunduran diri dilakukan sekurang-kurangnya 2 minggu sebelum pengunduran diri dilakukan. Jika ingin agar karyawan yang mengundurkan diri  memberikan pemberitahuan awal, maka perusahaan memiliki kewajiban untuk memberitahukan kebijakan mengenai sistem pengunduran diri.
Pensiun adalah seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usianya sudah lanjut dan harus diberhentikan, ataupun atas permintaan sendiri (pensiun dini). Pension dini biasanya merupakan alternative yang dilakukan karyawan  untuk menghadapi pemberhentian.

Daftar Pustaka.

mondy,wayne.2010.”Manajemen Sumber Daya Manusia”.:salemba empat.

No comments:

Post a Comment